187
INKUBIS: Jurnal Ekonomi dan Bisnis
Vol. 5 No. 1 Januari-Juni 2023
PENGARUH MOTIVASI DAN DISIPLIN KERJA
TERHADAP KINERJA PEGAWAI
Asep Saeful Ulum
1
, Wasman
2
Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Syekh Nurjati Cirebon, Indonesia
Email: asepsaefululum21@gmail.com
KATA KUNCI
ABSTRAK
Motivasi, Disiplin Kerja,
dan Kinerja Pegawai.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh
motivasi dan disiplin kerja terhadap kinerja pegawai.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif
yang bersifat deksriptif. Populasi yang terdapat pada
penelitian ini mencakup seluruh pegawai yang bekerja di
BSI KCP Cirebon Plered, kemudian dalam sampel yang
digunakan pada penelitian ini berjumlah 30 Pegawai.
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah Analisis Deskriptif, Analisis Statistik berupa Uji
Validitas dan Uji Reliabilitas, Uji Asumsi Klasik, Uji Model,
dan Uji Hipotesis berupa Uji t (parsial), Uji F (simultan)
dimana semua proses pengujian tersebut menggunakan
aplikasi SPSS versi 24. Hasil penelitian ini menunjukan
secara parsial terdapat pengaruh positif dan signifikan
antara variabel motivasi terhadap kinerja pegawai dimana
nilai thitung sebesar 3,510 > ttabel 2,052 dan didukung oleh
nilai Sighitung sebesar 0,02 < 0,05. Kemudian terdapat
pengaruh yang positif dan signifikan antara variabel
disiplin kerja terhadap kinerja pegawai dimana nilai thitung
sebesar 3,258 > ttabel 2,052 dan didukung oleh nilai
Sighitung sebesar 0,03 < 0,05. Dan secara simultan
terdapat pengaruh positif dan signifikan antara variabel
motivasi dan disiplin kerja terhadap kinerja pegawai
dimana nilai Fhitung sebesar 13,595 > Ftabel 3,35 dan
didukung oleh nilai Sighitung sebesar 0,000 < 0,05.
Asep Saeful Ulum
asepsaefululum21@gmail.com.
artikel dengan akses terbuka dibawah lisensi
Pengaruh Motivasi Dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Pegawai
188
PENDAHULUAN
Motivasi didefinisikan sebagai keadaan kepribadian seseorang yang mendorong
keinginan seseorang untuk melakukan kegiatan tertentu guna mencapai suatu tujuan
(Anoraga & Prasetyo, 2015). Motivasi merupakan faktor yang mendorong seseorang
untuk melakukan aktivitas tertentu, dengan kata lain motivasi sering diartikan sebagai
faktor pendorong perilaku seseorang. Faktor pendorong dari seseorang untuk
melaksanakan suatu aktivitas pada umumnya sebuah kebutuhan serta keinginan
orang tersebut. Dorongan tersebut terdiri dari dua komponen, yaitu arah perilaku kerja
(kerja untuk mencapai tujuan) dan kekuatan prilaku (seberapa kuat usaha individu dalam
bekerja) (Rivai, 2013). Terdapat dua hal motivasi yang sering kali dimunculkan pada diri
seseorang yaitu dari segi aktif atau dinamis, dalam arti motivasi tampak sebagai usaha
positif dalam menggerakan dan mengarahkan daya dan potensi pegawai secara produktif
berhasil mencapai dan mewujudkan tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya (Kusuma,
2017).
Motivasi kerja mencerminkan perasaan seseorang terhadap pekerjaan nya, terlihat
dari sikap para pegawai terhadap pekerjaan dan segala sesuatu di lingkungan kerjanya.
Motivasi sebagai proses yang menunjukan intensitas individu, arah dan ketekunan dari
upaya menuju pencapaian tujuan (Suwondo & Sutanto, 2015). Motivasi kerja merupakan
dorongan yang berasal dari diri sendiri maupun orang lain untuk bekerja lebih giat dalam
sebuah perusahaan. Motivasi kerja merupakan sebuah proses yang terjadi melalui prilaku
seseorang dengan cara tertentu dalam rangka memaksimalkan kebutuhan individu untuk
bertahan hidup, keamanan, kehormatan, pencapaian, kekuasaan, pertumbuhan, dan rasa
harga diri (Rahmawani & Syahrial, 2021).
Disiplin kerja ialah aksi manajemen untuk mendesak para anggota organisaasi
penuhi tuntutan bermacam syarat. Kedisiplinan diartikan bilamana karyawan selalu
datang dan pulang tepat waktu, mengerjakan semua pekerjaan dengan baikdan mematuhi
segala peraturan yang berku (Hendrawan & Pradhanawati, 2017). Hal ini akan
tercapainya tujuan dalam suatu perusahaan dan karyawan. Disiplin kerja selaku perilaku,
tingkah laku serta perbuatan yang cocok dengan peraturan industri baik tertulis ataupun
tidak tertulis. Disiplin kerja ialah bagian yang sangat berarti dalam pengembagan sumber
energi manusia. Oleh sebab itu, disiplin kerja sangat dibutuhkan dalam perusahaan
supaya tidak terjadinya kelalaian yang menimbulkan kurang nya kapabilitas dalam
melaksanakan pekerjaan.
Komunikasi yang mudah dicoba oleh manager dengan memandang tingkatan
ketertiban kerja dari para pegawai buat tingkatkan pemahaman serta kesediaan seorang
untuk mentaati seluruh peraturan perusahaan serta norma-norma sosial yang berlaku.
Disiplin kerja membagikan khasiat yang besar untuk industri ataupun untuk para
karyawan. Terdapatnya disiplin kerja hendak menjamin berjalan nya tata tertib serta
kelancaran penerapan tugas sehingga mendapatkan hasil yang maksimal untuk industri.
Untuk karyawan, disiplin kerja hendak menghasilkan atmosfer kerja yang menyenangkan
serta semangat kerja karyawan hendak meningkat. Dalam perihal ini karyawan hendak
merasa lebih bahagia untuk menuntaskan tugas nya dengan baik (Suwondo & Sutanto,
2015).
Setiap perusahaan pasti menginginkan pegawainya mempunyai prestasi karena
dengan memiliki pegawai yang berprestasi dapat meningkatkan kinerja kerjanya. Jika
melihat prestasi kerja sangat diperhatikan maka akan menjadi focus bagi pegawai serta
untuk melihat sejauh mana tingkat keberhasilan yang bisa dicapai dalam pekerjaan
tersebut. Sumber daya manusia merupakan salah satu faktor penting, oleh karena itu
Pengaruh Motivasi dan Disiplin Kerja terhadap Kinerja Pegawai
189
diperlukan usaha-usaha yang lebih baik dalam mengupayakan pembinaan manusia
sebagai tenaga kerja yang handal dan mempunyai kualitas. Tercapainya tujuan suatu
perusahaan tidak hanya tergantung pada peralatan modern, sarana dan prasarana yang
lengkap, tetapi justru lebih tergantung pada manusia yang melaksanakan pekerjaan nya.
Pegawai yang berkualitas adalah pegawai yang melaksanakan pekerjaan nya dan mampu
memberikan hasil kerja yang baik atau mempunyai prestasi kerja yang tinggi yang
dibutuhkan oleh perusahaan untuk mencapai tujuannya (Aldi & Susanti, 2019).
Kualitas manusia sebagai modal dasar dalam masa pembangunan, dimana
pegawai yang berkualitas akan menghasilkan suatu hasil kerja yang optimal sesuai
dengan target kerjanya. Kemudian sumber daya manusia juga mempunyai ciri khas
utama dimana terdapat berbagai macam kebutuhan yang harus dipenuhi namun
terbatasnya Sumber Daya Manusia membuat tidak terpenuhinya berbagai hal. Karena
peranannya yang strategis sumber daya manusia dapat menciptakan efisiensi, efektivitas,
dan produktivitas perusahaan diperlukan adanya disiplin dalam bekerja (Lasmaya, 2018).
Manusia selalu berperan aktif dan selalu dominan dalam setiap aktifitas organisasi,
karena manusia menjadi perencana, pelaku, sekaligus penentu terwujudnya tujuan
organisasi (Samsuni, 2017).
Istilah kinerja berasal dari kata job performance atau actual
performance (kinerja atau prestasi nyata) yang berkaitan dengan berbagai
kegiatan dalam suatu organisasi kerja. Serta hasil dari suatu pekerjaan
atau kegiatan tertentu selama waktu tertentu (Sandewa, 2017). Kinerja organisasi
tergantung pada kinerja pegawainya, atau dengan kata lain kinerja pegawai akan
memberikan kontribusi positif pada kinerja organisasi, dalam hal ini bahwa perilaku
pegawai baik secara individu ataupun kelompok dapat memberikan kekuatan atau
pengaruh atas kinerja perusahaan (Sanjaya, 2018). Terdapat beberapa faktor yang
mempengaruhi kinerja pegawai diantaranya yaitu faktor displin kerja; pelatihan dan
pengembangan;faktor stress kerja; faktor kompensasi dan; faktor kepemimpinan (Akbar
et al., 2020). Untuk itu kinerja dari pegawai bisa pengaruhi kinerja lembaga maupun
perusahaan secara totalitas (Andayani & Tirtayasa, 2019).
Motivasi kerja tidak selamanya terletak dalam keadaan baik, oleh sebab itu
butuh terdapat nya pemecahan untuk meningkatkan motivasi kerja dapat dicoba
dengan mencermati serta penuhi kebutuhan pegawai dan mengahargai hasil dari
pekerjaan mereka. Terdapat 2 berbagai tata cara guna tingkatkan motivasi pegawai
ialah motivasi langsung dengan penuhi kebutuhan pegawai seacara materiil serta
non materiil dan motivasi tidak langsung dengan membagikan fasilitas- fasilitas
untuk mendukung pekerjaan. Setelah itu sebagai kekuatan pendorong yang
mewujudkan sesuatu sikap guna menggapai tujuan kepuasan dirinya. Kerap kali
orang berkomentar kalau motivasi kerja bisa ditimbulkan apabila memperoleh
imbalan yang baik serta adil, tetapi realitas nya walaupun telah diberi imbalan yang
baik namun pekerjaan nya belum optimal. Tiap manusia pasti memiliki dasar
penyebabnya kenapa seorang bersedia melaksanakan tipe aktivitas ataupun
pekerjaan tertentu, kenapa orang yang satu bekerja dengan aktif, sebaliknya yang
lain biasa saja. Semua ini terdapat karena serta penyebabnya yang mendesak
seorang bekerja semacam itu, ataupun dengan kata lain tentu terdapat motivasi
nya.
Sebagai salah satu fenomena permasalahan yang terjadi pada Bank Syariah
Indonesia KCP Cirebon Plered yaitu kurangnya semangat bekerja dikarenakan
berbagai faktor yang dialami oleh setiap pegawai membuat motivasi kerja harus
Pengaruh Motivasi Dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Pegawai
190
selalu ada dalam setiap kesempatan. Adanya keterlambatan pegawai dalam
memasuki jadwal kerja dan masih kurang cekatan nya pegawai dalam melayani
nasabah sehingga sering terjadinya antrian yang panjang harus diatasi segera
dengan kedisiplinan mengerjakan pekerjaan. Disiplin sangat penting untuk
perkembangan perusahaan karena dapat dijadikan sebagai alat untuk memotivasi
supaya bisa mendisiplinkan diri dalam menjalankan pekerjaan nya baik secara
perorangan ataupun kelompok. Di samping itu disiplin bermanfaat mendidik
pegawai untuk mematuhi peraturan, prosedur, maupun kebijakan yang ada
sehingga dapat menghasilkan kinerja yang baik.
Perusahaan bisa mempunyai produktivitas yang baik guna penuhi sasaran
perseroan yang telah di tetapkan. Kinerja pegawai yang baik dengan etos kerja
yang besar bakal menolong perusahaan untu bisa memenuhi sasaran industri
tersebut serta menunjang perusahaan mendapatkan keuntungan, sebaliknya
bilamana kinerja pegawai menyusut serta kurang baik hingga bakal merugikan
perusahaan tersebut. Oleh sebab itu, hingga perusahaan wajib bisa mengelola
pegawai nya dengan baik supaya kinerja nya bisa optimal.
Berdasarkan latar belakang dan fenomena diatas dimana peneliti tertarik
untuk melakukan penelitian lebih lanjut terkait dengan wilayah kajian Manajemen
Organisasi dan Bisnis Syariah. Dengan topik penelitian yaitu Kualitas Manajemen
Perbankan Syariah, dimana terdapat keterkaitannya mengenai motivasi karyawan
dan disiplin kerja karyawan yang berhubungan dengan kinerja pegawai. Dengan
demikian tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui motivasi kerja dan disiplin kerja
terhadap kinerja pegawai Bank Syariah Indonesia KCP Cirebon Plered. Penelitian ini
diharapkan dapat bermanfaat sebagai masukan yang berguna untuk pimpinan Bank
Syariah Indonesia KCP Cirebon Plered, supaya dapat tingkatkan kualitas pegawai serta
manajemen pada Bank Syariah Indonesia KCP Cirebon Plered
METODE PENELITIAN
A. Metode penelitian yang digunakan yaitu penelitian kuantitatif metode survei.
Pendekatan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan
metode survei (Sugiyono, 2017). Penelitian ini dilakukan dalam jangka waktu 2 bulan,
yakni pada bulan Mei dan Juni 2022. Penelitian ini bertempat di Bank Syariah
ndonesia KCP Cirebon Plered 1 Lokasi tersebut dipilih karena permasalahan pada
penelitian ini tentang apa yang mempengaruhi kinerja pegawai pada bank syariah, dan
pegawai pada Bank Syariah Indonesia KCP Cirebon Plered 1 yang akan menjadi
subjek dalam penelitian ini.
B. Populasi dan sampel
Pada penelitian ini yang menjadi populasi adalah pegawai pada Bank Syariah
Indonesia KCP Cirebon Plered sebanyak 30 orang pegawai. Untuk sampel yang
diambil yaitu seluruh pegawai karena jumlah sampel hanya 30 responden. Dalam
penelitian ini menggunakan angket karena jenis penelitian survei. Skala pengukuran
yang digunakan adalah skala Likert. Untuk memperoleh data secara terperinci dan
baik, maka peneliti menggunakan beberapa metode, yaitu kuesioner atau angket,
dokumentasi dan studi kepustakaan.
C. Analisis Data
Analisis ini berhubungan dengan semua teknik statistik yang secara simultan
menganalisis sejumlah pengukuran pada individu atau objek (Santoso, 2017). Teknik
analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis statistik
Pengaruh Motivasi dan Disiplin Kerja terhadap Kinerja Pegawai
191
dengan memanfaatkan software IBM SPSS versi 24. Semua data yang telah diperoleh
akan dihitung dengan bantuan aplikasi IBM SPSS versi 24. Teknik analisis data
meliputi, uji validitas dan reliabilitas instrument; uji asumsi klasik yang meliputi uji
normalitas, multikolinearitras, dan uji heterokedatisitas; analisis regresi linear
berganda; uji koefisien determinasi; dan uji hipotesis.
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
1. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen
a. Uji Validias
Uji validitas menampilkan sejauh mana skor/ nilai/ dimensi yang diperoleh
benar- benar menyatakan hasil pengukuran/ pengamatan yang mau di ukur. Nilai
koefisien korelasi pada Corrected Item Total Correlations positif serta lebih besar
dari 0, 374 dengan demikian seluruh bentuk pertanyaan untuk pengaruh motivasi
kerja serta disiplin kerja terhadap kinerja karyawan dinyatakan valid.
Jika rhitung > rtabel untuk degree of freedom (df) = n-2, diketahui (n) yaitu jumlah
sampel. Dengan jumlah sampel pada penelitian ini adalah 30 orang, maka dapat
diukur besar nya df yaitu 30-2=28 dan alpha 0,05 di dapat rtabel = 0,374. Dari hasil
pengelolaan data yang dilakukan dengan menggunakan bantuan aplikasi SPSS 24
secara keseluruhan variabel motivasi kerja, disiplin kerja, dan kinerja
pegawai yang peneliti ajukan dianggap valid.
b. Uji Reliabilitas
Uji realibilitas membuktikan bahwa sejauh mana pengukuran tersebut
membagikan hasil yang relatif tidak berbeda dilakukan pengukuran kembali pada
subjek yang sama. Uji reliabilitas dilakukan pada semua item pertanyaan kuesioner
yang diberikan 30 orang responden. Item pertanyaan dinyatakan reliable jika
Cronbach Alpha >0,6%.
Tabel 1. Hasil Uji Reliabilitas
Variabel
R Hitung
R Tabel
Motivasi
Kerja (X1)
0,638
0,60
Disiplin Kerja
(X2)
0,649
0,60
Kinerja
Pegawai (Y)
0,758
0,60
Berdasarkan hasil Uji Reliabilitas pada tabel diatas, menunjukan bahwa masing-
masing nilai Cronbach Alpha lebih besar dari rtabel yaitu 0,60. Hal ini menunjukan
bahwa secara keseluruhan item pertanyaan sudah reliable karena nilai Cronbach
Alpha > 0,60.
2. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas Kolmogorov Smirnov
Uji normalitas Kolmogorov-smirnov dikatakan normal apabila nilai tingkat
signifikan nya >0,05. Berdasarkan hasil uji normalitas Kolmogorov-smirnov di
dapatkan nilai signifikan nya 0,98, maka dengan hasil tersebut dapat disimpulkan hasil
data distribusi normal karena lebih besar dari hasil signifikan ketentuan Kolmogorov-
smirnov.
b. Uji Multikolinieritas
Pengaruh Motivasi Dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Pegawai
192
Uji multikorelasi dilakukan dengan cara melihat nilai tolerance dan variance
inflation factor (VIF) dari hasil analisis dengan menggunakan SPSS. Apabila nilai
tolerance value lebih tinggi daripada 0,10 atau VIF lebih kecil dari 10, maka dapat
disimpulkan tidak terjadi multikolinearitas.
Tabel 2. Hasil Uji Multikolinearitas
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
Collinearity
Statistics
B
Std.
Error
Beta
T
Sig.
Tolerance
VIF
1 Constant)
-2.227
7.157
-.311
.758
Motivasi
Kerja
.596
.170
.483
3.510
.002
.975
1.025
Disiplin Kerja
.518
.159
.448
3.258
.003
.975
1.025
Berdasarkan tabel diatas untuk nilai tolerance sebesar 0,975 dan nilai
VIF yaitu 1.025 yang artinya keduanya menunjukan tidak terjadinya
multikolinearitas.
c. Uji Heteroskedastisitas
Gambar 1. Uji Heterokedastisitas
Hasil dari uji heteroskedastisitas grafik scatterplot memperlihatkan
bahwa titik-titik menyebab secara acak serta tersebar baik di atas maupun dibawah
pada angka 0 pada sumbu Y. Artinya tidak terjadi heteroskedastisitas pada model
regresi sehingga model regresi layak dipakai.
3. Uji Model
a. Uji Regresi Linear Berganda
Berdasarkan hasil pengelolaan data dengan menggunakan SPSS IBM
24, diperoleh hasil sebagai berikut :
Tabel 3. Uji Regresi Linar Berganda
Pengaruh Motivasi dan Disiplin Kerja terhadap Kinerja Pegawai
193
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t
Sig.
1 (Constant)
B
Std. Error
Beta
-2.227
7.157
-.311
.758
Motivasi
Kerja
.596
.170
.483
3.510
.002
Disiplin Kerja
.518
.159
.448
3.258
.003
a. Dependent
Variable: Kinerja
Pegawai
Y = a + b1.X1 + b2.X2
= -2.227 + 0,596 + 0,518
1) Nilai a sebesar -2.227 merupakan konstanta atau keadaan saat variabel kinerja pegawai
belum dipengaruhi oleh variabel lainnya yaitu variabel motivasi kerja (X1) dan disiplin
kerja (X2). Jika variabel independen tidak ada maka variabel kinerja pegawai tidak
mengalami perubahan.
2) b1 (nilai koefisien regresi X1) sebesar o,596, menunjukan bahwa variabel motivasi
kerja mempunyai pengaruh yang positif terhadap kinerja pegawai yang berarti bahwa
setiap kenaikan 1 satuan variabel motivasi kerja maka akan mempengaruhi kinerja
pegawai sebesar 0,596, dengan asumsi bahwa variabel lain tidak diteliti
dalam penelitian ini.
3) b2 (nilai koefisien regresi X2) sebesar 0,518, menunjukan bahwa variable disiplin kerja
mempunyai pengaruh yang positif terhadap kinerja pegawai berarti bahwa setiap
kenaikan 1 satuan variable disiplin kerja maka akan mempengaruhi kinerja pegawai
sebesar 0,518, dengan asumsi bahwa variabel lain tidak diteliti dalam penelitian ini.
b. Uji Koefisien Determinasi (R2)
Tabel 4. Uji koefisien Determinasi
Model
R
R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1
.708a
.502
.465
2.054
Variabel koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui seberapa besar
variabilitas variabel independen dalam menjelaskan variabel dependen yang
ditunjukan oleh nilai R Square = 0,502. Berdasarkan hasil uji koefisien diatas
dipenagruhi nilai koefisien R Square (R2) sebesar 0,502 atau 50,2%. Dapat diambil
kesimpulan besarnya pengaruh variabel motivasi kerja dan disiplin kerja terhadap
kinerja pegawai sebesar 0,502 (50,2%).
4. Uji Hipotesis
a. Uji t
Tabel 5. Uji t
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
T
Sig.
1 (Constant)
B
Std. Error
Beta
-2.227
7.157
-.311
.75
Motivasi
Kerja
596
.170
.483
3.510
.002
Disiplin Kerja
518
.159
.448
3.258
.003
Pengaruh Motivasi Dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Pegawai
194
1. Jika nilai sig <0,05 atau t hitung > t tabel maka terdapat pengaruh variabel X
terhadap Y.
2. Jika nilai sig >0,05 atau t hitung < t tabel maka tidak terdapat pengaruh variabel X
terhadap variabel Y.
Hipotesis Motivasi Kerja (X1)
t tabel = t (α/2 ; n-k-1)
= t (0,05/2 ; 30-2-1)
= 0,025 ; 27
= 2,052 (dibuktikan dengan t tabel yang dilampirkan)
Nilai sig 0,02 < 0,05 t hitung > t tabel = 3,510 > 2,052 Kriteria pengujian
Jika t hitung > t tabel maka Ho ditolak, Ha diterima Jika t hitung < t tabel maka Ho diterima, Ha
ditolak Jika Sig hitung < 0,05 maka Ho ditolak, Ha diterima
Jika Sig hitung > 0,05 maka Ho diterima, Ha ditolak Sesuai dengan tabel di atas yaitu
hasil uji t (parsial) menunjukan bahwa nilai signifikansi Motivasi kerja (X1) terhadap
Kinerja Pegawai (Y) adalah 0,02 < 0,05 dan nilai t hitung 3,510 > nilai t tabel 2,052,
maka:
Ho = Motivasi Kerja secara parsial tidak berpengaruh terhadap kinerja pegawai
Ha = Motivasi kerja berpengaruh secara parsial terhadap kinerja pegawai
Disiplin Kerja (X2)
Nilai sig 0,03 < 0,05 t hitung > t tabel = 3,258 > 2,052 Kriteria pengujian :
Jika t hitung > t tabel maka Ho ditolak, Ha diterima
Jika t hitung < t tabel maka Ho diterima, Ha ditolak
Jika Sig hitung < 0,05 maka Ho ditolak, Ha diterima
Jika Sig hitung > 0,05 maka Ho diterima,
Ha ditolak sesuai dengan tabel diatas yaitu hasil uji t (parsial) menunjukan
bahwa nilai signifikan Disiplin Kerja (X2) terhadap Kinerja Pegawai (Y) adalah nilai
t hitung 3,258 > nilai t tabel 2,052 dan nilai sig sebesar 0,03 < 0,05 dan, maka :
Ho = Disiplin kerja secara parsial tidak berpengaruh terhadap kinerja pegawai.
Ha = Disiplin kerja berpengaruh secara parsial terhadap kinerja pegawai.
b. Uji F
Uji F yaitu uji koefisien regresi secara bersama-sama untuk mengkaji
signifikansi pengaruh beberapa variabel independen terhadap variabel
dependen. Pengujian menggunakan tingkat signifikansi 0,05.
Tabel 6. Hasil Uji F
Model
Sum of
Squares
df
Mean
Square
F
Sig
1
Regression
114.751
2
57.375
13.595
.000b
Residual
113.949
27
4.220
Total
228.700
29
1. Jika nilai sig <0,05, atau F hitung > F tabel maka terdapat pengaruh variabel X
secara simultan terhadap variabel Y.
2. Jika nilai sig >0,0, atau F hitung < F tabel maka tidak terdapat pengaruh variabel X
secara simultan terhadap variabel Y.
Pengaruh Motivasi dan Disiplin Kerja terhadap Kinerja Pegawai
195
X1 dan X2 terhadap Y Angka F hitung sebesar 13,595 dan nilai signifikasi sebesar
0,000. Tabel dapat dilihat pada tabel statistik pada tingkat signifikasi 0,05 dengan
df2 = (n-k-1) atau 30-2-1 = 27, F tabel sebesar 3,35 (lihat pada lampuran F
tabel). Dari tabel diatas dapat diketahui nilai signifikasi untuk motivasi (X1)
dan Disiplin Kerja (X2) terhadap kinerja pegawai (Y) adalah sebesar 0,000
< 0,05 dan F hitung 13,595 > nilai F tabel 3,35. Maka hal tersebut
membuktikan bahwa :
Ho = Motivasi dan Disiplin Kerja secara bersama-sama tidak berpengaruh terhadap
kinerja pegawai
Ha = Motivasi dan Disiplin Kerja secara bersama-sama berpengaruh terhadap kinerja
pegawai
B. Pembahasan
1. Pengaruh Motivasi Terhadap Kinerja Pegawai di Bank Syariah Indonesia KCP
Cirebon Plered
Hasil penelitian ini menyatakan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan
motivasi terhadap kinerja pegawai di Bank Syariah Indonesia KCP Cirebon Plered 1.
Uji t menunjukan bahwa nilai thitung = 3,510 yang artinya thitung > ttabel (3,510 > 2,052)
dan sig t 0,02 < 0,05. Sehingga kesimpulan dari penelitian ini menunjukan bahwa
terdapat pengaruh positif dan signifikan motivasi terhadap kinerja pegawai pada Bank
Syariah Indonesia KCP Cirebon Plered. Motivasi sebagai dorongan dan semangat
kerja dalam diri manusia, dengan adanya motivasi baik dalam diri sendiri ataupun dari
orang lain kita akan mempunyai semangat baru untuk mencapai target dan tujuan yang
kita inginkan. Tanpa adanya motivasi, seorang pegawai tidak dapat memenuhi
pekerjaannya sesuai standar karena apa yang menjadi motivasi dalam bekerja tidak
terpenuhi. Hasil penelitian ini mendukung penelitian dari Kurniawan (2017),
dengan hasil yang di dapat yaitu uji t menunjukan bahwa nilai thitung = 2,064 > 2,042
dan sig t = 0,048 < 0,05 yang artinya thitung > ttabel dan sig t <
0,05. Sedangkan dalam penelitian lainnya dari Rido Sanjaya (2018) dengan hasil yang
di dapat yaitu uji thitung> ttabel (3,577 > 2,045) dan sig t 0,001 < 0,05. Sehingga
kesimpulan dari penelitian ini membuktikan bahwa ada pengaruh positif serta
signifikan variabel motivasi terhadap variabel kinerja pegawai. Mengenai motivasi
terhadap kinerja pegawai dimana penelitian tersebut menyimpulkan bahwa motivasi
berpengaruh positif terhadap kinerja pegawai.
2. Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Pegawai di Bank Syariah Indonesia
KCP Cirebon Plered
Hasil penelitian ini menyatakan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan
antara disiplin kerja dan kinerja pegawai pada Bank Syariah Indonesia, dapat dilihat
hasil dari uji t nilai thitung = 3,258 yang artinya thitung > ttabel (3,258 > 2,052) dan sig t
0,03 < 0,05, hal ini menunjukan bahwa ada pengaruh antara disiplin kerja terhadap
kinerja pegawai. Disiplin kerja menjadi hal yang harus ditanamkan dalam diri setiap
pegawai. Apabila tidak ada kesadaran pegawai akan mematuhi peraturan-peraturan
yang berlaku maka etos kerja tidak akan berjalan dengan baik. Peraturan tidak akan
bermanfaat untuk memberikan bimbingan dan penyuluhan bagi pegawai dalam
menciptakan tata tertib yang baik di perusahaan apabila tidak ada dorongan dari dalam
diri karyawan. Selain itu perusahaan sendiri apabila tidak dapat memperjelas peraturan
maka semua pegawai tidak dapat menaati SOP yang dimiliki pihak perusahaan.
Pengaruh Motivasi Dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Pegawai
196
Sifat dari kedisiplinan seseorang pegawai yang secara sadar mematuhi ketentuan
serta peraturan organisasi tertentu, kedisiplinan sangat pengaruhi kinerja pegawai serta
perusahaan, sebab kedisiplinan sebagai bentuk latihan bagi pegawai untuk melakukan
aturan- aturan perusahaan. Semakin disiplin semakin besar produktifitas kerja pegawai
serta kinerja perusahaan. Kinerja merupakan hasil dari proses pekerjaan tertentu secara
terencana pada waktu serta tepat dari pegawai dan organisasi bersangkutan.
Penelitian ini mendukung penelitian dari Kusuma, (2017), dengan hasil yang di
dapat dari uji t dari nilai thitung > ttabel (4,877 > 2,026) dan signifikasi < 0,05 (0,000 <
0,05), sehingga kesimpulan dari penelitian ini menunjukan bahwa terdapat pengaruh
positif dan signifikan disiplin kerja terhadap kinerja pegawai. Sedangkan dalam
penelitian (Suwondo & Sutanto, 2015) Diah Indriani Suwondo dan Eddy Madiono
Sutanto (2015), dengan hasil yang didapat menunjukan bahwa nilai uji t thitung > ttabel
(4,165 > 1,684) dan nilai sig < 0,05 (0,000 < 0,05) , sehingga kesimpulan dari
penelitiann ini menunjukan bahwa adanya pengaruh secara signifikan variabel disiplin
kerja terhadap kinerja pegawai. Mengenai disiplin kerja terhadap kinerja pegawai
dimana semua penelitian tersebut menyimpulkan bahwa disiplin kerja berpengaruh
positif terhadap kinerja pegawai.
3. Pengaruh Motivasi dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Dalam
Perspektif Ekonomi Islam di Bank Syariah Indonesia KCP Cirebon Plered
Hasil penelitian ini menyatakan bahwa terdapat pengaruh positif dan
signifikan motivasi dan disiplin kerja terhadap kinerja pegawai pada Bank
Syariah Indonesia KCP Cirebon Plered 1. Menunjukan bahwa nilai fhitung > ftabel (13,595
> 3,35) dan sig f < 0,05 (0,000 < 0,05). Sehingga kesimpulan dari penelitian ini
menunjukan bahwa terdapat pengaruh motivasi dan disiplin kerja terhadap kinerja
pegawai pada Bank Syariah Indonesia KCP Cirebon Plered 1.
Hasil ini menegaskan bahwa motivasi dan disiplin kerja merupakan faktor yang
berperan penting yang menentukan tinggi atau rendahnya kinerja pegawai. Semakin
tinggi motivasi yang diberikan, akan semakin tinggi pula semangat kinerja nya.
Sedangkan bilamana sebaliknya ketika motivasi yang diberikan rendah, maka kinerja
pegawai akan mengalami penurunan dan mengakibatkan hasil yang kurang maksimal.
Begitupun dengan disiplin kerja, semakin tinggi tingkat kedisiplinan maka akan
mendorong semakin tingginya kualitas kinerja seseorang. Sebaliknya, jika tingkat
kedisiplinan nya rendah maka kinerja seseorang akan mengalami penurunan dan hasil
kerja nya kurang maksimal, karena seseorang yang merasa diberikan motivasi dan
memiliki tingkat disiplin yang tinggi akan merasakan nyaman dalam pekerjaan dan
lingkungan pekerjaan nya serta akan semangat dalam menyelesaikan semua tugas yang
diberikan sesuai dengan kebutuhan perusahaan atau bahkan bisa melebihi
target dengan kualitas dan semangat yang dimilikinya.
Penelitian ini mendukung penelitian dari Ekhsan, (2019) dengan hasil uji yang di
dapat nilai fhitung > ftabel (35,812 > 4,02) dan nilai sig < 0,05 (0,000 < 0,05) dengan hasil
penelitian ini dapat disimpulkan bahwasanya motivasi dan disiplin kerja terdapat
pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai. Sedangkan dalam penelitian
Kusuma (2017) dengan hasil uji yang di dapat nilai fhitung > ttabel (126,452 > 3,25) dan
nilai sig < 0,05 (0,000 < 0,05) dengan hasil penelitian ini dapat disimpulka variabel
disiplin kerja terdapat pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai
Kesimpulan
Pengaruh Motivasi dan Disiplin Kerja terhadap Kinerja Pegawai
197
Berdasarkan hasil penelitian dan hasil uji hipotesis serta pembahasan mengenai
pengaruh Motivasi dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Dalam Perspektif
Ekonomi Islam (Survey Pada Bank Syariah Indonesia KCP Cirebon Plered 1) dapat
diambil kesimpulan yaitu: berdasarkan hasil pengelolaan SPSS 24 dapat disimpulkan,
variable motivasi (X1) secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja
pegawai (Y), dapat dilihat dari hasil tabel t yang menunjukan thitung sebesar 3,510 lebih
besar dari ttabel 2,052, dengan nilai signifikan sebesar 0,02 lebih kecil dari 0,05 sehingga
dapat disimpulkan variabel motivasi berpengaruh terhadap kinerja pegawai. Hal ini
dikarenakan adanya hubungan baik antara satu sama lain yang terjalin nya komunikasi
sehingga dapat bekerja dengan baik, motivasi yang diberikan terhadap pegawai bilamana
mempunyai prestasi di dalam kinerja nya maka akan diberikan bonus oleh perusahaan
kepada pegawai yang memiliki kinerja yang bagus, dengan hal itu semangat kerja seluruh
pegawai dapat meningkat sehingga kinerja yang mereka lakukan akan semakin maksimal.
Berdasarkan analisis dan olah data menunjukan bahwa variabel disiplin kerja (X2)
memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap variable kinerja pegawai (Y). dapat
dilihat hasil dari tabel uji t menunjukan nilai thitung sebesar 3,258 lebih besar dari ttabel 2,052,
dengan nilai signifikan 0,03 lebih kecil dari 0,05. Sehingga dapat disimpulkan variabel
disiplin kerja berpengaruh terhadap kinerja pegawai. Hal ini menjadi kebiasaan yang
harus tetap terjaga dan terus ditingkatkan kembali, kedisiplinan merupakan langkah awal
untuk memulai suatu hasil yang ingin dituju, jika kedisiplinan sudah diterapkan maka
kebiasaan baik lainnya akan mengikuti sehingga membuat kualitas kinerja kita semakin
baik lagi dan dapat meningkatkan semangat tanggung jawab dalam menyelasaikan
tugas tepat waktu.
Berdasarkan hasil analisis dan olah data menunjukan bahwa variable motivasi (X1)
dan disiplin kerja (X2) memiliki pengaruh simultan dan signifikan terhadap kinerja
pegawai (Y), dapat dilihat dari hasil uji F dimana hasil Fhitung 13,595 lebih besar dari Ftabel
3,35 dan nilai sig f 0,000 kurang dari 0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel
motivasi dan disiplin kerja mempunyai pengaruh positif terhadap kinerja pegawai.
Hal ini menjadi dasar bagi setiap perusahaan yang menginginkan kinerja pegawai nya
lebih baik maka berilah motivasi kepada seluruh pegawai untuk selalu memberikan
apresiasi terhadap kinerjanya, dan berikan peraturan perusahaan yang dapat mendorong
pegawai nya menjadi lebih semangat lagi dalam bekerja. Indikator yang sesuai motivasi
dan disiplin kerja secara islam terdiri dari tanggung jawab, disiplin, dan pelayanan
yang baik, sehingga pegawai pada Bank Syariah Indonesia KCP Cirebon Plered 1
menghasilkan kinerja yang sangat baik dalam melaksanakan pekerjaan nya dibuktikan
dengan sebagian pegawai melaksanakan tugas yang dipercayakan dengan penuh
pengabdian, kesadaran, dan tanggung jawab serta sebagian pegawai juga telah bekerja
dengan jujur mematuhi peraturan, tertib, cermat, bersemangat dan tepat waktu.
DAFTAR PUSTAKA
Akbar, P., Pribadi, U., & Purnomo, E. P. (2020). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Kinerja Pegawai dalam Penerapan Sidalih di Komisi Pemilihan Umum Daerah
Istimewa Yogyakarta. Analitika, 12(1), 19.
https://doi.org/10.31289/analitika.v12i1.3350
Aldi, Y., & Susanti, F. (2019). Pengaruh Stress Kerja Dan Motivasi Kerja Terhadap
Prestasi Kerja Karyawan Pada Pt. Frisian Flag Indonesia Wilayah Padang.
https://doi.org/10.31227/osf.io/et4rn
Pengaruh Motivasi Dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Pegawai
198
Andayani, I., & Tirtayasa, S. (2019). Pengaruh Kepemimpinan, Budaya Organisasi, dan
Motivasi terhadap Kinerja Pegawai. Maneggio: Jurnal Ilmiah Magister Manajemen,
2(1), 4554. http://jurnal.umsu.ac.id/index.php/MANEGGIO/article/view/3367
Anoraga, B., & Prasetyo, A. (2015). Motivasi Kerja Islam dan Etos Kerja Islam Karyawan
Bank Jatim Syariah Cabang Surabaya. Jurnal Ekonomi Syariah Teori Dan Terapan,
2(7), 531. https://doi.org/10.20473/vol2iss20157pp531-541
Ekhsan, M. (2019). Pengaruh Motivasi Dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Karyawan.
OPTIMAL: Jurnal Ekonomi Dan Kewirausahaan, 13(1), 114.
https://doi.org/10.55208/aj.v1i2.20
Hendrawan, A., & Pradhanawati, A. (2017). Pengaruh Motivasi Kerja dan Kepuasan
Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Melalui Disiplin Kerja Sebagai Variabel
Intervening. Jurnal Ilmu Administrasi Bisnis, 6(1), 357367.
Kurniawan, M. (2017). Pengaruh Motivasi dan Etos Kerja Islam terhadap Kinerja
Karyawan (Studi Pustaka pada karyawan di Dompet Peduli Umat Darrut Tauhid
Cabang Palembang). UIN Raden Fatah Palembang.
Kusuma, A. (2017). Pengaruh Gaji dan Disiplin kerja Terhadap Motivasi Kerja
Karyawan dalam Perspektif Ekonomi Islam Pada PT MNC SKY Vision TBK
Palembang. UIN Raden Fatah Palembang.
Lasmaya, S. M. (2018). Pengaruh Sistem Informasi SDM, Kompetensi dan Disiplin Kerja
terhadap Kinerja Karyawan. Ekonomi, Bisnis & Entrepreneurship, 10(1), 2543.
Rahmawani, R., & Syahrial, H. (2021). Pengaruh Motivasi Kerja dan Kepuasan Kerja
terhadap Kinerja Karyawan Perusahaan Terbatas Sinarmas Medan Sumatera Utara.
Jurnal Ilmiah Manajemen Dan Bisnis (JIMBI), 2(1), 2740.
https://doi.org/10.31289/jimbi.v2i1.462
Rivai, V. (2013). Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan. Rajawali Pers.
Samsuni, S. (2017). Manajemen Sumber Daya Manusia. Al-Falah, 17(31), 113124.
http://ejurnal.staialfalahbjb.ac.id/index.php/alfalahjikk/article/view/19
Sandewa, F. (2017). Faktor Faktor Yang Mempeng Aruhi Kinerja Pegawai di Kabupaten
Banggai Kepulauan. Jurnal Ilmiah Clean Government, 1(1), 90113.
Sanjaya, R. (2018). Pengaruh Motivasi Kerja terhadap Kinerja Pegawai dalam
Perspektif Ekonomi Islam (Studi di Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Kabupaten Pesisir Barat). UIN Raden Intan Lampung.
Santoso, S. (2017). Statistik Multivariat dengan SPSS. PT Elex Media Komputindo.
Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Alfabeta.
Pengaruh Motivasi dan Disiplin Kerja terhadap Kinerja Pegawai
199
Suwondo, D. I., & Sutanto, E. M. (2015). Hubungan Lingkungan Kerja, Disiplin Kerja,
dan Kinerja Karyawan. Jurnal Manajemen Dan Kewirausahaan, 17(2), 4159.
https://doi.org/10.9744/jmk.17.2.135