36
INKUBIS: Jurnal Ekonomi dan Bisnis
Vol. 4 No. 1 Januari-Juli 2023
USULAN MODEL SIMULASI ANTRIAN DENGAN MENGGUNAKAN
SOFTWARE PROMODEL (STUDI KASUS: RESTORAN NASI UDUK
HEBRING, JAKARTA UTARA)
Daniel Satya Kusuma
1
, Edmund Widyananda Liwangsa
2
, Michael Bryant Tanu
Wijaya
3
, Andre Sugioko
4
Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya
Email: daniel7b12@gmail.com, edmundwl145@gmail.com,
michaeltan1904@gmail.com, andre.sugioko@atmajaya.ac.id
INFO ARTIKEL
ABSTRAK
Diterima :
01 Maret 2023
Direvisi :
05 Maret 2023
Disetujui:
08 Maret 2023
Perkembangan industri FnB di Indonesia terutama pada masa
kini memiliki perkembangan yang sangat pesat. Badan Pusat
Statistik sendiri mencatatkan pertumbuhan HOREKA (hotel,
restoran dan kafe) sendiri memiliki pertumbuhan kurang lebih
12% setiap tahunnya. pelaku usaha industri FnB saat ini juga
senantiasa berusaha memberikan inovasi terbaru dan
pengalaman yang baik dan unik pada pelanggannya (suasana,
sistem pemesanan, kualitas pelayanan, dan sejenisnya). Hal ini
ditunjukkan oleh munculnya adaptasi salah satunya terhadap
sistem pemesanan yang cepat saji seperti pada industri FnB
kebarat-baratan. Salah satu akulturasi budaya Indonesia dengan
sistem pemesanan kebarat-baratan adalah pada Restoran Nasi
Uduk Hebring yang berlokasi di Kelapa Gading, Jakarta Utara.
Meski memiliki fokus utama dari sistem pemesanan yang
mengadaptasi kondisi cepat saji, masih ditemukan sejumlah
masalah didalam sistem ini, salah satunya adalah lamanya waktu
pelanggan yang harus menunggu yang secara langsung
memberikan kesan buruk terhadap pelayanan restoran. Dalam
penelitian ini dilakukan simulasi menggunakan software
Promodel untuk mengetahui kondisi awal dari rangkaian sistem
yang ada, mengidentifikasi permasalahan yang ada, dan
mengeliminasi permasalahan yang ada dengan usulan yang telah
disimulasikan dan bersifat valid. Penelitian dilakukan dengan
pengamatan secara langsung dan mengumpulkan data dalam
satuan waktu dari sejumlah kegiatan restoran. Data yang telah
dikumpulkan kemudian akan diuji dan dimasukkan kedalam
model yang telah dibentuk secara riil oleh peneliti melalui
software Promodel. Dari 3 usulan yang diusulkan, ditetapkan
kesimpulan bahwa usulan-3 yaitu penambahan kasir dan pelayan
masing-masing berjumlah 1, memberikan peningkatan secara
langsung dari jumlah pelanggan yang selesai dilayani pada jam
sibuk restoran menjadi 47 pelanggan yang semula berjumlah 32
pelanggan (kenaikan 46,88%).
Daniel Satya Kusuma
daniel7b12@gmail.com
artikel dengan akses terbuka dibawah lisensi
Kata kunci:
Restoran, Simulasi
Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran, Komitmen Organisasi Dan Gaya
Kepemimpinan Terhadap Kinerja Manajerial
37 INKUBIS: Jurnal Ekonomi dan Bisnis,Vol. 4 No. 1 Januari- Juli 2023
Pendahuluan
Dalam perkembangan dunia dengan arus globalisasi yang cepat, ditambah dengan
digitalisasi dan pertukaran informasi yang berlangsung dengan sangat mudah, berbagai
aspek kehidupan manusia baik secara langsung maupun tidak langsung dituntut untuk
dapat bergerak dengan cepat. Berbagai aspek kehidupan manusia juga dituntut agar dapat
berjalan dengan efektif dan efisien guna menghemat waktu dan energi dari setiap pelaku
di dalamnya. Salah satu aspek kehidupan manusia yang dituntut agar dapat berjalan
dengan cepat, efektif, dan efisien adalah pada aspek (industri) food and beverages. Pada
masa kini, industri FnB sendiri bukan lagi hanya sebuah pemenuhan kebutuhan pangan
pada masing-masing individu, namun juga menjadi salah satu aspek/industri yang
digunakan bagi sejumlah pihak sebagai ladang usaha ataupun bisnisnya untuk meraih
sejumlah keuntungan. Dengan era globalisasi dan pertukaran informasi yang sangat cepat
dan mudah, bisnis FnB sendiri menjadi salah satu bidang bisnis yang semakin mudah dan
diuntungkan (Achmad, 2008). Perkembangan industri food and beverages pada masa kini
dapat ditemukan dalam bentuk cloud kitchen, cafe, rumah makan, ataupun restoran.
Restoran sendiri adalah usaha yang menyediakan jasa pelayanan makanan dan minuman
yang dikelola secara komersial (Keputusan Kemenpar No.KN.73/PVVI05/MPPT-85).
Gambar 1 Grafik Pertumbuhan HOREKA di Indonesia
(Sumber: Badan Pusat Statistik)
Melalui grafik pertumbuhan HOREKA di Indonesia pada gambar 1.1 dapat
disimpulkan bahwa pertumbuhan restoran dan kafe memiliki tren positif (kenaikan)
dengan adanya pertumbuhan jumlah pemilik usaha restoran dan kafe, dimana pada tahun
2016 terdapat total 5675 pemilik usaha restoran dan kafe. Pertumbuhan restoran dan kafe
secara signifikan terjadi pada tahun 2013 sampai dengan 2016 dengan tingkat
pertumbuhannya kurang lebih 12% per tahunnya (Anastasia & Setiawati, 2011). Berbagai
pelaku usaha industri food and beverages saat ini tidak hanya berfokus pada faktor dari
kualitas makanan itu sendiri, tapi pelaku usaha industri food and beverages saat ini juga
senantiasa berusaha memberikan inovasi terbaru dan pengalaman yang baik dan unik
pada pelanggannya (suasana, sistem pemesanan, kualitas pelayanan, dan sejenisnya). Hal
ini ditunjukkan oleh munculnya akulturasi budaya dan kebiasaan antara makanan yang
Daniel Satya Kusuma
INKUBIS: Jurnal Ekonomi dan Bisnis, Vol. 4 No. 1 Januari -Juli 2023 38
memiliki cita rasa khas Indonesia yang kental dan dipadukan dengan sistem/customer
experience kebarat-baratan yang bersifat mudah dan cepat dilakukan.
Salah satu akulturasi budaya Indonesia dengan sistem pemesanan kebarat-baratan
adalah pada Restoran Nasi Uduk Hebring yang berlokasi di Kelapa Gading, Jakarta
Utara. Restoran Nasi Uduk Hebring menyediakan makanan khas Indonesia meliputi Nasi
Uduk dan sejumlah lauk pauk yang sudah matang, setengah matang, dan juga belum
matang yang akan disesuaikan dengan pesanan dari pelanggan. Proses pemesanan
makanan pada Restoran Nasi Uduk Hebring oleh pelanggan dapat terbilang serupa
dengan proses pemesanan makanan restoran cepat saji yang meliputi alur proses antrian
pemesanan makanan, proses antrian pembayaran, hingga pelanggan yang nantinya
menunggu makanan tiba.
Sebagai salah satu pelaku usaha FnB yang baru berdiri pada tahun 2022, Restoran
Nasi Uduk Hebring terbuka atas setiap masukkan, kritik, maupun saran yang bersifat
membangun dan dapat memberikan output yang lebih baik kedepannya. Berdasarkan
kunjungan langsung beserta dengan wawancara yang dilakukan dengan pemilik Restoran
Nasi Uduk Hebring, permasalahan utama yang terjadi pada Restoran Nasi Uduk Hebring
adalah penumpukkan (antrian) pelanggan terutama pada saat dilakukannya kegiatan
pemesanan makanan oleh pelanggan. penumpukkan (antrian) pelanggan terjadi pada
pukul 17.00 - 19.00 WIB dimana shift sore saat itu sedang berlangsung. Pemilik Restoran
Nasi Uduk Hebring menuturkan bahwa antrian pelanggan yang cukup panjang terjadi
karena cukup banyaknya pelanggan yang datang dan belum bisa dilayani seluruhnya oleh
karyawan yang bekerja pada waktu tersebut dimana pada pukul 17.00 - 19.00 WIB, hanya
terdapat 4 pekerja yang bekerja sebagai kasir, pelayan yang melakukan pencatatan
pemesanan, dan pelayan yang mengantarkan makanan dari dapur kepada pelanggan di
meja makan.
Penelitian yang digunakan didasarkan pada pembuatan model simulasi
menggunakan bantuan aplikasi Promodel. Penggunaan simulasi Promodel sendiri
memiliki kelebihan terutama dalam efisiensi proyeksi kegiatan usaha restoran nasi uduk
hebring yang dapat disimulasikan dan memberikan keluaran secara jauh lebih cepat
dibandingkan dilakukan observasi secara berkala yang dapat memakan waktu berhari-
hari nantinya. Penggunaan simulasi juuga secara langsung dapat memberikan gambaran
dan keluaran secara langsung terhadap usulan-usulan yang nantinya diusulkan oleh
penulis yang dapat dievaluasi dan dikaji kembali terutama pada aspek-aspek tertentu
terutama secara internal usaha restoran nasi uduk hebring sendiri (misalkan faktor
keuangan usaha dan sebagainya).
Penelitian yang dilakukan pada Restoran Nasi Uduk Hebring diharapkan dapat
memberikan pertimbangan terhadap pemilik Restoran Nasi Uduk Hebring terhadap
permasalahan yang ada pada usahanya melalui sistem simulasi yang dapat memberikan
gambaran terhadap rangkaian waktu tunggu pelanggan sehingga dapat dilakukan analisa,
evaluasi, dan perbaikan untuk mengurangi waktu tunggu pelanggan (Arifin, 2009). Pada
sisi lainnya, meskipun pada kenyataannya terdapat sejumlah faktor yang perlu
ditimbangkan kembali seperti cost atas penambahan ataupun pengurangan suatu faktor,
Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran, Komitmen Organisasi Dan Gaya
Kepemimpinan Terhadap Kinerja Manajerial
39 INKUBIS: Jurnal Ekonomi dan Bisnis,Vol. 4 No. 1 Januari- Juli 2023
kondisi riil pada lokasi Restoran Nasi Uduk Hebring, hingga seberapa besar dampak yang
dapat terjadi pada jangka pendek maupun jangka panjang.
Adapun Tujuan Penelitian pada penelitian yang dilakukan pada Restoran Nasi
Uduk Hebring adalah Melakukan identifikasi sistem antrian pada Restoran Nasi Uduk
Hebring. Melakukan simulasi sistem antrian pada Restoran Nasi Uduk Hebring pada
dengan menggunakan bantuan perangkat lunak Promodel melalui sejumlah alternative.
Melakukan evaluasi dan memberikan solusi terbaik dengan output terbaik untuk
mempercepat proses pemesanan dan transaksi serta mengurangi waktu tunggu pada
Restoran Nasi Uduk Hebring sehingga jumlah pelanggan yang selesai dapat dilayani
dapat dimaksimasi (Handoko, 2016).
Metode Penelitian
Pengumpulan data
Dalam membuat sejumlah alternatif solusi yang dapat menyelesaikan
permasalahan yang ditemukan, dilakukan sejumlah pengumpulan data melalui metode
observasi, wawancara, serta permintaan informasi secara langsung pada Restoran Nasi
Uduk Hebring (Hasan, 2002). Sejumlah data yang dikumpulkan oleh peneliti dilakukan
pada jam sibuk Restoran. Data yang dikumpulkan meliputi entitas (objek) selama proses
berlangsung, lokasi terjadinya kegiatan tertentu, sumber (subjek) yang ikut serta dalam
terjadinya rangkaian proses, rangkaian proses yang berlangsung, serta sejumlah satuan
waktu pada waktu antrian setiap lokasi serta waktu pemrosesan pada suatu lokasi.
Uji Kecukupan
Uji kecukupan dilakukan dengan menggunakan proses pehitungan dengan
menggunakan rumus, berikut rumus yang digunakan untuk melakukan uji kecukupan :
Keterangan :
N’ = Jumlah kecukupan data
atau jumlah data yang seharusnya
K = Tingkat kepercayaan dalam pengamatan
s = Derajat ketelitian dalam pengamatan
N = Jumlah data pengamatan aktual
X = Data pengamatan
Apabila N’ N ( jumlah kecukupan data lebih kecil atau sama dengan jumlah
data pengamatan yang dilakukan ), maka data tersebut telah mencukupi untuk tingkat
kepercayaan dan derajat ketelitian yang digunakan.
Apabila N’ N ( jumlah kecukupan data lebih besar atau sama dengan jumlah
data pengamatan yang dilakukan ), maka data tersebut tidak mencukupi untuk tingkat
kepercayaan dan derajat ketelitian yang digunakan sehingga perlunya dilakukan
pengamatan data tambahan sampai memperoleh hasil yang cukup.
Daniel Satya Kusuma
INKUBIS: Jurnal Ekonomi dan Bisnis, Vol. 4 No. 1 Januari -Juli 2023 40
Uji kecukupan akan dilakukan untuk setiap data yang dikumpulkan seperti waktu
pemesanan, waktu pembayaran, waktu pemrosesan makanan, dan waktu pengantaran
makanan.
Uji Keseragaman
Uji Keseragaman merupakan uji yang digunakan untuk melihat data yang telah
dikumpulkan memiliki suatu keseragaman dari suatu populasi tersebut (Ma’arif et al.,
2003). Jika data yang dikumpulkan telah melalui uji keseragaman dan memberikan output
yang seragam, maka data valid dan dapat dilanjutkan kepada pengujian lainnya serta
pengolahan data berikutnya. Suatu data diketahui bersifat seragam atau tidaknya jika
berada dalam suatu range dari suatu Upper Contol Limit dan Lower Control Limit (tidak
melebihi batasnya).
Uji Distribusi
Uji distribusi dilakukan dengan menggunakan bantuan software promodel. Dengan
menggunakan software prmodel dapat menggunakan fitur pada stat fit. Pengujian
distribusi dilakukan pada data waktu antrian pesanan, waktu antrian bayar, waktu
pemrosesan makan ditempat dan dibungkus, waktu pengantar makan ditempat dan
dibungkus.
Descriptive Statistics
Pengujian pada descriptive statistics dilakukan dengan mendeskripsikan suatu
data. Dimana hasil yang didapatkan dapat dilihat nilai minimum, maximum, mean,
median, standar deviasi, dan lain-lain.
Scatter Plot
Pengujian scatter plot digunakan untuk menggambarkan hubungan antar 2
variabel. Scatter plot berupa grafik pencar sehingga dapat dilihat apakah data
tersebut tersebar atau tidak. Pengujian ini dimaksudkan untuk melihat hubungan
antar kedua variabel apakah daya bersifat independen atau sebaliknya.
Autocorrelation
Pengujian autocorrelation merupakan suatu analisis statistik yang digunakan
untuk mengetahui ada atau tidaknya suatu korelasi variabel dari beberapa data
dengan perubahan waktu. Dengan adanya pengujian ini dapat diketahui
terdapatnya korelasi pada setiap data yang dimiliki. Pengujian ini biasa digunakan
pada data yang bersifat time series, dikarenakan data dari suatu observasi sangat
dipengaruhi oleh nilai observasi sebelumnya.
Run Test
Pengujian run test merupakan salah satu cara untuk menguji suatu independen
suatu data. Pengujian ini merupakan suatu pengujian statistik untuk menguji
apakah data bersifat random atau tidak.
Pengolahan data
Data yang telah dikumpulkan dan diuji, selanjutnya akan diolah dalam bentuk
simulasi riil kondisi Restoran Nasi Uduk Hebring melalui aplikasi Promodel untuk
mengetahui kondisi riil saat terjadinya pesanan (Pranindito et al., 2017). Berikutnya
dilakukan simulasi melalui sejumlah usulan yang dapat diterapkan, dimana penggunaan
Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran, Komitmen Organisasi Dan Gaya
Kepemimpinan Terhadap Kinerja Manajerial
41 INKUBIS: Jurnal Ekonomi dan Bisnis,Vol. 4 No. 1 Januari- Juli 2023
lebih dari satu usulan ditujukan dapat disesuaikan dengan kondisi yang nantinya dapat
diterapkan secara langsung oleh Restoran Nasi Uduk Hebring.
Teknik Validasi dan Cara Verifikasi
Tahap validasi dan verifikasi ini merupakan tahapan selanjutnya setelah
mengetahui data yang diinginkan sehingga dapat dilakukan simulasi dengan
menggunakan bantuan software ProModel. Dalam pembuatan model tidak boleh
dilakukan secara sembarangan dan harus benar-benar diperhatikan agar tidak terjadi
kesalahan yang akan berdampak pada hasil output dari simulasi itu sendiri. Untuk itu,
perlu dilakukan verifikasi dan validasi model untuk mengetahui apakah benar model yang
telah dibuat sudah sesuai dengan kondisi nyata dari sistem yang ada.
Tahap verifikasi merupakan suatu proses untuk mengetahui apakah model yang kita
asumsikan dan rancang dalam software Promodel sudah sesuai atau belum dengan
kondisi aktualnya. Beberapa tahapan yang bisa dilakukan untuk melakukan verifikasi
dimana antara nya adalah dengan melihat seluruh data location, entitas, proses, dan Arival
yang dioperoleh seluruhnya sudah ada atau belum pada Promodel. Jika seluruh data sudah
lengkap, maka proses selanjutnya adalah membandingkan alur proses sesuai dengan
kondisi nyata dari setiap entitas dengan cara melihat arah panah yang terbentuk. Jika alur
proses sudah sama maka model tersebut bisa dikatakan telah verifikasi. Verifikasi juga
dapat dilihat dari hasil running pada model. Apabila hasil running berhasil tanpa adanya
eror, maka model dapat dikatakan sudah memenuhi kriteria dengan melihat model
berhasil dijalankan dan mengeluarkan output yang sesuai.
Tahap Validasi dilakukan dengan membandingkan hasil output proses simulasi
dengan output proses aktual. Hal ini dilakukan agar diketahui bahwa model yang
digunakan sudah sesuai atau belum dengan kondisi aktual yang ada. Teknik validasi
dilakukan dengan menggunakan metode uji Paired T-test. Apabila hasil uji tidak berbeda
signifikan, maka pemodelan sistem yang dibuat berhasil atau valid. Dalam uji Paired T-
test dilakukan uji hipotesis untuk mengetahui apakah ada perbedanaan dari kedua output.
Dalam uji hipotesis terdapat syarat untuk penerimaan dan penolakan dimana H
0
diterima
apabila nilai P-Value lebih kecil dari 0,05 dan ditolak apabila lebih kecil dari 0,05.
H
0
= Hasil output simulasi sesuai dengan output aktual
H
1
= Hasil output simulasi tidak sesuai dengan output actual
Uji Kecukupan Data
Waktu Pemesanan
󰆒
󰇛
󰇜
󰆒
󰇧

 

󰇨
󰆒
30,396

Daniel Satya Kusuma
INKUBIS: Jurnal Ekonomi dan Bisnis, Vol. 4 No. 1 Januari -Juli 2023 42
N’ N
Berdasarkan data yang diperoleh pada perhitungan uji kecukupan waktu pemesanan
didapatkan N’ adalah 30,396. Sehingga nilai N pada waktu pemesanan sebelumnya
adalah 35. Maka jumlah kecukupan data diperoleh lebih kecil dibandingkan dengan data
pengamatan. Dapat dikatakan bahwa data telah mencukupi untuk tingkat kepercayaan dan
derajat ketelitian yang digunakan.
Waktu Pembayaran
󰆒
󰇛
󰇜
󰆒
󰇧

 

󰇨
󰆒
11,385

N’ N
Berdasarkan data yang diperoleh pada perhitungan uji kecukupan waktu pemesanan
didapatkan N’ adalah 11,385. Sehingga nilai N pada waktu pemesanan sebelumnya
adalah 35. Maka jumlah kecukupan data diperoleh lebih kecil dibandingkan dengan data
pengamatan. Dapat dikatakan bahwa data telah mencukupi untuk tingkat kepercayaan dan
derajat ketelitian yang digunakan.
Waktu Pemrosesan Makanan
󰆒
󰇛
󰇜
󰆒
󰇧

 

󰇨
󰆒
34,877

N’ N
Berdasarkan data yang diperoleh pada perhitungan uji kecukupan waktu pemesanan
didapatkan N’ adalah 34,877. Sehingga nilai N pada waktu pemesanan sebelumnya
adalah 35. Maka jumlah kecukupan data diperoleh lebih kecil dibandingkan dengan data
pengamatan. Dapat dikatakan bahwa data telah mencukupi untuk tingkat kepercayaan dan
derajat ketelitian yang digunakan.
Hasil Penelitian
Restoran Nasi Uduk Hebring, merupakan salah satu bisnis Food and Beverage
yang berlokasi di Kelapa Gading, Jakarta Utara. Berdiri sejak 2022, Nasi Uduk Hebring
Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran, Komitmen Organisasi Dan Gaya
Kepemimpinan Terhadap Kinerja Manajerial
43 INKUBIS: Jurnal Ekonomi dan Bisnis,Vol. 4 No. 1 Januari- Juli 2023
telah memiliki sejumlah pelanggan tetap baik bagi mereka pelanggan yang ingin
melakukan dine in ataupun take away. Pusat keramaian dari Restoran Nasi Uduk Hebring
adalah sore hari pada pukul 17.00 - 19.00 WIB yang sesuai dengan jam makan malam
serta jam pulang pekerjaan. Lokasi Nasi Uduk Hebring juga berada di salah satu pusat
kuliner pada daerah Kelapa Gading serta memberikan sejumlah fasilitas parkir yang
cukup banyak membuat Nasi Uduk Hebring lebih mudah diakses oleh pelanggannya.
Nasi Uduk Hebring digunakan sebagai objek dan sumber data penelitian disebabkan
karena penggunaan sistem pemesanan pada Nasi Uduk Hebring yang terbilang unik. Nasi
Uduk Hebring memadukan cita rasa Nusantara melalui menu-menu nya namun
digunakan sistem selayaknya gerai makanan cepat saji, dimana menu-menu yang
ditawarkan adalah menu makanan yang sudah siap saji dan dengan sedikit pemrosesan
dapat diberikan kepada pelanggan dengan cepat.
Meskipun pada satu sisi Nasi Uduk Hebring memiliki pelanggan yang cukup
banyak, hanya terdapat 3 karyawan yang berhubungan langsung dengan pelanggan.
Ketiga karyawan (resources) tersebut adalah pelayan yang mencatat pesanan, kasir, dan
juga pelayan pengantar makanan dari dapur kepada pelanggan baik di area makan ataupun
area tunggu. Dalam pemodelan awal yang dilakukan, dilakukan simulasi terhadap kondisi
riil lapangan pada Nasi Uduk Hebring pada jam pada pelanggan yaitu 17.00 - 19.00 WIB
yang berdasarkan data yang diperoleh dari hasil pemaparan pemilik gerai serta observasi
yang penulis lakukan.
Proses pemesanan makanan pada Nasi Uduk Hebring sendiri diawali dengan
pelanggan makan di tempat serta pelanggan makan dibungkus berjalan melewati pintu
kedatangan menuju antrian pemesanan. Selanjutnya pelanggan makan di tempat maupun
pelanggan makan dibungkus sebelum melakukan pemesanan, akan melakukan antrian
(disebut sebagai antrian pesan) dan diharuskan untuk menunggu gilirannya untuk
memesan. Selanjutnya akan dilakukan pemesanan pada lokasi pemesanan yang akan
berhubungan langsung dengan pencatat pesanan makanan untuk mencatatkan pesanannya
(kapasitas pencatat makanan adalah 1 banding 1 dan melayani secara FIFO). Jika telah
selesai melakukan pemesanan, maka pelanggan makan di tempat dan pelanggan makan
dibungkus akan menuju kasir untuk melakukan pembayaran. Berikutnya pelanggan
makan di tempat maupun pelanggan makan dibungkus berjalan menuju kasir dan
melakukan antrian sebelum melakukan pembayaran. Dalam hal ini pelanggan makan di
tempat dan makan dibungkus akan menunggu hingga antrian pelanggan di depannya telah
selesai dan mendapat gilirannya untuk melakukan pembayaran. Berikutnya pelanggan
makan ditempat dan pelanggan makan dibungkus akan melakukan pembayaran dengan
kasir (kapasitas pelayanan 1 banding 1 dan FIFO) dan pesanan akan diteruskan ke pihak
dapur. Setelah pembayaran tervirifikasi, pesanan dalam bentuk pesanan makan ditempat
akan diubah menjadi makanan makan ditempat. Begitu pula dengan pesanan makan
dibungkus akan dijadikan makanan makan dibungkus dengan kemasan yang tentunya
berbeda dengan pesanan makan ditempat. Pesanan yang sebelumnya telah diubah
menjadi bentuk makanan dan siap untuk disajikan akan dibawa oleh pelayan pengantar
Daniel Satya Kusuma
INKUBIS: Jurnal Ekonomi dan Bisnis, Vol. 4 No. 1 Januari -Juli 2023 44
makanan untuk mengantar makanan menuju area makan (untuk pelanggan makan di
tempat) dan menuju area tunggu (untuk pelanggan makan di bungkus).
Dalam penelitian yang dilakukan, dikumpulkan sejumlah data meliputi rangkaian
lokasi, entitas, serta sumber daya yang ada dalam Restoran Nasi Uduk Hebring untuk
nantinya dilakukan simulasi sistem menggunakan software Promodel. Selanjutnya
dilakukan juga pengumpulan data melalui observasi secara langsung dengan bantuan
stopwatch untuk menghitung seberapa besar waktu pemesanan, waktu pembayaran,
waktu pemrosesan makanan, dan waktu pengantaran makanan. Data yang terkumpul akan
diuji terlebih dahulu untuk mengetahui kelayakan dari data yang ada. Pertama akan
dilakukan uji kecukupan data dimana pada entitas waktu pemesanan terdapat hasil
sebesar 30,396. Entitas waktu pembayaran memiliki hasil sebesar 11,385. Entitas waktu
pemrosesan makanan memiliki hasil sebesar 34,877. Terakhir adalah entitas waktu
pengantaran makanan didapatkan hasil sebesar 6,267. Maka dapat dikatakan bahwa ke-4
entitas telah memenuhi syarat dari uji kecukupan dan data dapat digunakan untuk
melakukan penelitian.
Selanjutnya adalah uji keseragaman untuk mengetahui bahwa data yang diambil
tidak melewati dari batas control atas dan bawah. Pada entitas waktu pemesanan, waktu
pembayaran, waktu pemrosesan makanan, dan waktu pengantaran makanan. Memiliki
hasil pengujian yang didapatkan adalah data-data dari entitas-entitas tersebut tidak ada
yang melewati batas control atas dan batas control bawah sehingga dapat dikatakan ke-4
entitas seragam.
Selanjutnya adalah uji distribusi dimana pada uji distribusi yang dilakukan
menggunakan bantuan aplikasi Stat Fit yang terdapat pada aplikasi ProModel. Terdapat
5 jenis hasil yaitu descriptive statistics, scatter plot, run test, autokorelasi, dan distribusi.
Pada bagian descriptive statistics waktu pemesanan didapatkan hasil nilai minimum
sebesar 85 sedangkan nilai maksimum sebesar 246. Nilai rata-rata sebesar 152,543
dengan median 143 dan modus sebesar 110. Nilai standar deviasi sebesar 42,6645 dan
nilai coefficient of variation sebesar 27,9688. Entitas waktu pembayaran didapatkan hasil
nilai minimum sebesar 150 sedangkan nilai maksimum sebesar 255. Nilai rata-rata
sebesar 198,514 dengan median 190 dan modus sebesar 175. Nilai standar deviasi sebesar
33,9804 dan nilai coefficient of variation sebesar 17,1174. Entitas waktu pemrosesan
makanan didapatkan hasil nilai minimum sebesar 178 sedangkan nilai maksimum sebesar
510. Nilai rata-rata sebesar 310,029 dengan median 289 dan modus sebesar 220. Nilai
standar deviasi sebesar 92,8837 dan nilai coefficient of variation sebesar 29,9597. Entitas
waktu pengantaran makanan didapatkan hasil nilai minimum sebesar 170 sedangkan nilai
maksimum sebesar 259. Nilai rata-rata sebesar 204,743 dengan median 200 dan modus
sebesar 175. Nilai standar deviasi sebesar 26,0015 dan nilai coefficient of variation
sebesar 12,6996. Pada ke-4 entitas memiliki nilai skewness positif sehingga dapat
dikatakan bahwa nilai distribusi condong ke kanan. Sedangkan nilai dari kurtosis
menunjukan nilai negatif sehingga tingkat kemiripan antar data cenderung tidak sama
antar data.
Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran, Komitmen Organisasi Dan Gaya
Kepemimpinan Terhadap Kinerja Manajerial
45 INKUBIS: Jurnal Ekonomi dan Bisnis,Vol. 4 No. 1 Januari- Juli 2023
Selanjutnya adalah scatter plot ke-4 entitas memiliki hasil kesimpulan yang sama
dari grafik scatter plot masing-masing entitas yaitu tidak menunjukan pola positif dan
pola negatif sehingga dapat disimpulkan bahwa scatter plot tidak memiliki pola tertentu
dan ke-4 entitas memiliki jenis pesebaran acak.
Selanjutnya adalah run test dimana pada bagian ini memiliki hipotesis h0 yaitu
data waktu bersifat acak dan h1 data waktu pemesanan tidak bersifat acak. Syarat dari
diterima nya h0 adalah nilai p-value yang didapatkan harus lebih besar dari tingkat
kepercayaan yang digunakan yaitu 0,05. Sedangkan diterima nya h1 adalah nilai p-value
yang didapatkan harus lebih kecil dari tingkat kepercayaan yang digunakan yaitu 0,05.
Sehingga pada ke-4 entitas didapatkan nilai p-value nya adalah lebih besar dari 0,05
sehingga dapat dikatakan h0 diterima. Bahwa ke-4 entitas ini bersifat acak.
Selanjutnya adalah autokorelasi dimana pada ke-4 entitas memiliki hasil
kesimpulan dari jenis pengujian autokorelasi yang sama yaitu tidak menunjukan pola
pada data dan data hanya bergerak disekitar garis 0 sehingga dapat disimpulkan bahwa
data ke-4 entitas tidak memiliki hubungan antar yang satu dengan lainnya pada setiap
data entitasnya. Terakhir adalah distribusi terdapat 3 bagian pada jenis pengujian
distribusi yaitu lognormal, exponential, dan uniform. Data distribusi yang digunakan
adalah nilai dari distribusi yang terbesar dari ke-3 bagian distribusi. Pada waktu
pemesanan nilai terbesar adalah lognormal dengan nilai 100, waktu pembayaran nilai
terbesar uniform dengan nilai 100, waktu pemrosesan makanan nilai terbesar lognormal
dengan nilai 79, dan waktu pengantaran makanan nilai terbesar lognormal dengan nilai
100.
Kesimpulan
kesimpulan yang dapat ditarik dalam penelitian ini antara lain Terjadinya antrian
pada Restoran Nasi Uduk Hebring Kelapa Gading disebabkan terdapatnya sejumlah
faktor baik secara internal dan juga eksternal seperti kurangnya sumber daya manusia
yang terbatas, kemampuan dan kapasitas pelayanan yang terbatas, serta jumlah pelanggan
yang datang yang tidak dapat diimbangi dengan kemampuan pelayanan oleh sejumlah
fasilitas yang akan melayani pelanggan dengan tujuan-tujuan tertentu (misal melakukan
pembayaran) Restoran Nasi Uduk Hebring selama jam sibuk (pukul 17.00 19.00)
memiliki kemampuan melayani pelanggan hingga selesai dilayani sebesar rata-rata 32
pelanggan, dengan rata-rata waktu tunggu pelanggan sebesar 34,6 menit. Dalam
pemberian usulan, peneliti memilih usulan 3 yaitu penambahan resources berupa sumber
daya manusia tambahan sebagai pelayan dan kasir masing masing berjumlah 1 sehingga
pada usulan ini memiliki total 2 pelayan dan 2 kasir. Usulan 3 memberikan peningkatan
pelanggan yang selesai dilayani sebesar 46,88% yang semula pada kondisi riil Restoran
Nasi Uduk Hebring hanya dapat melayani 32 pelanggan menjadi 47 pelanggan yang
selesai dilayani. Usulan 3 memberikan rata-rata waktu tunggu yang jauh lebih rendah
dibandingkan kondisi riil Restoran Nasi Uduk Hebring sebesar 34,10% dimana rata-rata
waktu tunggu pelanggan adalah sebesar 34,6 menit pada kondisi riil menjadi 22,8 menit
pada usulan 3 yang dipilih oleh peneliti. Terdapat sejumlah saran dari peneliti dari
penelitian yang dilakukan dengan harapan agar saran ini dapat memberikan perbaikan
Daniel Satya Kusuma
INKUBIS: Jurnal Ekonomi dan Bisnis, Vol. 4 No. 1 Januari -Juli 2023 46
dan pengembangan yang bersifat konstruktif sebagai berikut Pihak Restoran Nasi Uduk
Hebring perlu mempertimbangkan dan meperhitungkan biaya tambahan dari usulan yang
terpilih secara efektif dan efisien. Untuk menekan biaya tambahan dari usulan yang ada,
sebaiknya dilakukan penambahan pekerja secara paruh waktu (part time) di jam sibuk
restoran. Pada penelitian berikutnya, dapat diterapkan penggunaan software simulasi
seperti ProModel lainnya (non-student) agar dapat memberikan penggunaan dan
sejumlah fitur tambahan yang dapat memberikan penelitian yang lebih baik
Bibliografi
Achmad, M. (2008). Teknik Simulasi dan Permodelan. Yogyakarta: Universitas Gadjah
Mada.
Anastasia, D., & Setiawati, L. (2011). Sistem Informasi Akuntansi. Yogyakarta: Andi.
Arifin, M. (Simulasi Sistem Industri ). 2009. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Handoko, T. H. (2013). Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia Edisi Kedua.
Yogyakarta: BPFE.
Hasan, M. I. (Pokok-Pokok Materi Metodologi Penelitian dan Aplikasinya). 2002.
Jakarta: Ghalia Indonesia.
Kakiay, T. J. (2011). Pengantar Sistem Simulasi. Yogyakarta: Andi.
Ma'arif, M. S., & Tanjung, H. (2003). Manajemen Operasi Edisi 1. Jakarta: PT. Grasindo.
Panindito, D., Pattinasari, P., & Cahyadi, E. (2017). Simulasi dan Analisis QoS Video
Conference Melalui Jaringan Interworking IMS - UMTS Menggunakan Opnet.
Jurnal Infotel.
Saud, E. S., & dkk. (2005). Total Quality Management dalam Konteks Pendidikan.
Bandung: UPI.
Subagyo, P. (2000). Manajemen Operasi Edisi Pertama. Yogyakarta: BPFE.
Sutabri, T. (2013). Analisis Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi.