101
INKUBIS: Jurnal Ekonomi dan Bisnis
Vol. 3 No. 2 Juli-Desember 2021
PENGARUH ANALISIS JABATAN DAN PENGEMBANGAN
KARIR TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA PUSAT
SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER LAPAN BANDUNG
Hesti Sugesti, Mauliddia Rahmah dan Nabilah
Program Studi D4 Manajemen Perusahaan Politeknik Pos Indonesia
Email: hestisugesti@poltekpos.ac.id, Mauliddiarahmah08@gmail.com dan
nabilahbgr19@gmail.com
INFO ARTIKEL
ABSTRAK
Diterima : 18 Mei 2021
Diterima dalam bentuk
revisi : 15 Juni 2021
Diajukan : 20 Juli 2021
Di era globalisasi pegawai adalah SDM di perusahaan yang
merupakan aset dalam perusahaan yang harus dijaga dan
dikembangkan. Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk
mengetahui ada pengaruh analisis jabatan dan
pengembangan karir terhadap kinerja pegawai pada PSTA
Lapan Bandung baik secara stimultan maupun persial atau
tidak. Metode yang digunakan kuantitatif dan deskriptif.
Populasi 113 pegawai, teknik penarikan sampel
menggunakan rumus Yamene dengan margin of error 5%
sehingga sampel dalam penelitian ini sebanyak 88 pegawai.
Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara,
observasi dan kuesioner dengan skala likert. Skala
penelitian ini yaitu likert maka sebelum memasuki uji
asumsi klasik data diubah ke MSI terlebih dahulu.
Kemudian pengujian hipotesis secara stimultan dan persial
dengan uji f dan t dan kemudian menguji R Square
menggunakan SPSS 23. Dari uji regresi linear berganda
yang dilakukan menunjukan bahwa Analisis Jabatan dan
Pengembangan Karir berpengaruh terhadap Kinerja
Pegawai, dan berdasarkan hasil uji f (stimultan) dan uji t
(persial) bahwa Analisis Jabatan dan Pengembangan Karir
berpengaruh signifikan dan positif. Maka ini menjelaskan
bahwa penerapan analisis jabatan yang baik dan
pengembangan karir dalam upaya perbaikan atau
meningkatkan pegawai memiliki pengaruh positif untuk
peningkatan kinerja pegawai pada PSTA Lapan Bandung.
Abstract:
In the era of globalization, employees are human resources
in the company which are assets in the company that must
be maintained and developed. This research was conducted
to determine whether there is an effect of job analysis and
career development on employee performance at PSTA
Lapan Bandung either simultaneously or partially or not.
The method used is quantitative and descriptive. The
population is 113 employees, the sampling technique uses
Kata kunci:
analisis jabatan;
pengembangan karir;
kinerja pegawai.
Hesti Sugesti, Mauliddia Rahmah dan Nabilah
102 INKUBIS: Jurnal Ekonomi dan Bisnis, Vol. 3 No. 2 Juli-Desember 2021
Keywords:
job analysis; career
development; employee
performance
the Yamene formula with a margin of error of 5% so that
the sample in this study is 88 employees. Data collection
techniques using interviews, observations and
questionnaires with a Likert scale. The scale of this
research is Likert, so before entering the classical
assumption test, the data is changed to MSI first. Then test
the hypothesis simultaneously and partially with f and t
tests and then test R Square using SPSS 23. From the
multiple linear regression tests conducted, it shows that
Position Analysis and Career Development have an effect
on Employee Performance, and based on the results of the f
(simultaneous) test and test t (partial) that Job Analysis
and Career Development have a significant and positive
effect. So this explains that the application of good job
analysis and career development in an effort to improve or
increase employees has a positive influence on improving
employee performance at PSTA Lapan Bandung.
Coresponden author: Nita Hasnita
Email: hestisugesti@poltekpos.ac.id
artikel dengan akses terbuka dibawah lisensi
Pendahuluan
Analisis jabatan merupakan tugas manajemen untuk mengupayakan supaya
SDM memiliki kemampuandan bekerja dengan sungguh-sungguhuntuk tercapainya
tujuan perusahaan (Nurdin Batjo & Shaleh, 2018). Menurut (Anggraini et al., 2020)
Analisis Jabatan merupakan kegiatan yang mengumpulkan informasi lengkap dan benar
tentang jabatan dalam suatu perusahaan. Analisis jabatan menghasilkan gambaran dalam
membantu mengambil keputusan tentang rekrutmen, seleksi, latihan, promosi, dan
kompensasi. Analisis jabatan juga bermanfaat untuk organisasi, untuk penempatan
sesuai dengan kualifikasi (Luis Marnisah et al., 2021).
PSTA Lapan memberikan kompensasi terhadap setiap SDM yang memiliki
jabatan tidak hanya dilihat dari tanggung jawab yang dipegangnya melainkan dari
golongan yang dipegang oleh setiap pejabat atau pegawai yang berada di PSTA Lapan.
Pejabat yang bekerja di PSTA Lapan dibagi berdasarkan golongan, dan golongan
tersebut diliat dari status pendidikan pegawai tersebut. Perusahaan PSTA Lapan yang
melakukan pemanfaatan, pengembangan, penelitian, perekayasaan. Penempatan pegawai
di PSTA Lapan adalah hal penting karena dalam memberikan layanan membutuhkan
pegawai yang memiliki kualifikasi dengan kemampuan yang memadai. Beberapa
pegawai, termasuk pegawai baru kurang paham tanggungjawab yang diberikannya
(Zalfa & Sugesti, 2020).
Pengaruh Analisis Jabatan dan Pengembangan Karir terhadap Kinerja Pegawai Pada
Pusat Sains dan Teknologi Atmosfer Lapan Bandung
INKUBIS: Jurnal Ekonomi dan Bisnis, Vol. 3 No. 2 Juli-Desember 2021 103
Tabel 1. Kinerja Tahunan PSTA Lapan
Kinerja Tahunan
Uraian
2016
2017
2018
Proses pengembangan model
25%
50%
75%
Bidang Program dan Fasilitas
Bidang Diseminasi
Pendataan analisis, dan proses
penulisan, submitted jurnal nasional
terakreditasi di bidang sains atmosfer
50%
45%
55%
Bidang Program dan Fasilitas
Bidang Diseminasi Bagian
Administrasi
Proses, perbaikan teknis,
penyusunan administrasi
33%
30%
50%
Melayani iptek sains atmosfer
sebanyak 5,10,20 instansi
17%
33%
66%
Sosialisasi dan diseminasi
50%
55%
45%
Program dan Fasilitas Bidang
Diseminasi Bagian Administrasi
Sumber : PSTA Lapan Bandung, 2020
Dan berikut adalah data kinerja tahunan PSTA Lapan Bandung pada tahun 2019 :
Tabel 1.2 Kinerja Tahunan PSTA Lapan 2019
Kinerja
Tahun
2019
Uraian
1. Di bidang sains atmosfer yang
maju terjadi Peningkatan
penguasaan dan kemandirian
Iptek
75%
Bidang Program dan
Fasilitas, Bidang
Diseminasi, Bagian
Administrasi
Pokjabfung
2. Meningkatknya layanan data dan
informasi sains atmosfer
57%
Sumber : PSTA Lapan Bandung, 2020
Berdasarkan data di atas kinerja tahunan di PSTA Lapan Bandung mengalami
naik dan penurunan presentase kinerja karena ada faktor dari pegawai ataupun
perusahaan. Pegawai akan melakukan pekerjaan secara efektif jika memahami
posisinya. Supaya penempatan pegawai sesuai maka membutuhkan analisis jabatan di
suatu perusahaan salah satunya di PSTA Lapan Bandung. Keberhasilan perusahaan
bukanlah suatu proses yang mudah dicapai (Siregar, 2017).
Pendekatan formal di perusahaan untuk menjamin pegawai di perusahaan yang
memiliki kualifikasi, kemampuan, berpengalaman pada saat melakukan pengembangan
Hesti Sugesti, Mauliddia Rahmah dan Nabilah
104 INKUBIS: Jurnal Ekonomi dan Bisnis, Vol. 3 No. 2 Juli-Desember 2021
karir. Di PSTA Lapan ada pegawai yang mengikuti pengembangkan karir namun ada
pegawai yang tetap di tempat awal saat mereka diterima sebagai pegawai di PSTA
Lapan dikarenakan hubungan pegawai dan perusahaan, personalitas pegawai, faktor-
faktor eksternal, jumlah karyawan, dan tipe manajemen yang diterapkan pada
perusahaan tersebut (Larasati, 2018).
Metode Penelitian
Jenis penelitian kali ini ialah penelitian kuantitatif serta deskriptif (Sugiyono,
2018), dengan variable bebas Analisis Jabatan (X) dan Pengembangan Karir (X) dan
variable terikat Kinerja Pegawai (Y). Lokasi penelitian dilakukan di Kantor PSTA
Lapan, Bandung Jawa Barat dengan jumlah responden sebanyak 88 pegawai PSTA
Lapan Bandung. Penentuan jumlah sampel menggunakan rumus Yamene berikut :
Berdasarkan perhitungan di atas dengan margin of error yang sudah ditentukan yaitu
5% atau 0,05. Teknik pengumpulan data yang digunaka ialah Wawancara, Observasi
dan Kuesioner dengan skala Likert. Teknik analisis data yang dilakukan ialah Uji
Validitas dan Uji Reliabilitas, Analisis Deskriptif, MSI (Method Successive Interval), Uji
Asumsi Klasik, Analisis Regresi Linear Berganda, dan Analisis Kolerasi Berganda serta
Pengujian Hipotesis .
Hasil dan Pembahasan
A. Gambaran Umum Usaha
1) Sejarah Perusahaan
Pada tanggal 31 Mei 1962, dibentuk Panitia Astronautika oleh Menteri Pertama
RI, Ir. Juanda (selaku Ketua Dewan Penerbangan RI) dan R.J. Salatun (selaku
Sekretaris Dewan Penerbangan RI). Tanggal 22 September 1962, terbentuknya
Proyek Roket Ilmiah dan Militer Awal (PRIMA) afiliasi AURI dan ITB. Berhasil
membuat dan meluncurkan dua roket seri Kartika berikut telemetrinya. Tanggal 27
November 1963, Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN)
dibentuk dengan Keputusan Presiden Nomor 236 Tahun 1963 tentang LAPAN.
Penyempurnaan organisasi LAPAN melalui :
1. Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 18 Tahun 1974,
2. Keppres Nomor 33 Tahun 1988,
3. Keppres Nomor 33 Tahun 1988 jo Keppres Nomor 24 Tahun 1994;
4. Keppres Nomor 166 Tahun 2000 sebagaimana diubah beberapa kali
yang terakhir dengan Keppres Nomor 4 Tahun 2013
5. Perpres Nomor 49 Tahun 2015.
Pengaruh Analisis Jabatan dan Pengembangan Karir terhadap Kinerja Pegawai Pada
Pusat Sains dan Teknologi Atmosfer Lapan Bandung
INKUBIS: Jurnal Ekonomi dan Bisnis, Vol. 3 No. 2 Juli-Desember 2021 105
2) Produk Teknologi LAPAN
1. LAPAN Surveillance UAV 02 (LSU 02)
Pesawat terbang tanpa awak atau yang sering disebut dengan PTTA atau
Pesawat Udara Nir Awak (PUNA) atau secara umum disebut dengan
Unmanned Aerial Vechile (UAV) adalah teknologi yang tergolong baru dan
sangat menarik. Beberapa aspek perkembangan teknologi UAV ini terletak
pada performance seperti layaknya pesawat terbang berawak.
2. Satelit LAPAN A1 (LAPAN Tubsat)
LAPAN-TUBSAT adalah sebuah satelit mikro yang dikembangkan
Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) bekerja sama
dengan Universitas Teknik Berlin (Technische Universität Berlin; TU
Berlin). Wahana ini dirancang berdasarkan satelit lain bernama DLR-
TUBSAT, namun juga menyertakan sensor bintang yang baru.
3. Satelit LAPAN A2
LAPAN-A2 adalah merupakan satelit terbaru buatan Lembaga Penerbangan
dan Antariksa Nasional (LAPAN). Satelit ini merupakan suksesor dari satelit
buatan LAPAN sebelumnya, yaitu: satelit LAPAN-TUBSAT yang dibuat di
Jerman. Untuk satelit LAPAN-A2 ini sepenuhnya dibuat di Indonesia,
namun tetap menggunakan konsultan dari Jerman.
4. Satellite Disaster Early Warning System (SADEWA)
Satellite Early Warning System (Sadewa) merupakan sebuah sistem
informasi peringatan dini bencana yang dikembangkan berbasis teknologi
satelit dan juga dilengkapi sensor-sensor terestrial. Sistem ini berfungsi untuk
memberikan kepada pihak-pihak yang terkait dengan penanganan kejadian
bencana baik pada tingkat pemerintah pusat maupun daerah dalam rangka
pengelolaan resiko bencana.
5. Desain Prototipe Sensor Lingkungan untuk Radome Antena LAPAN
Parepare Berbasis Perangkat Internet Of Things
Antena stasiun bumi penginderaan jauh Lapan Parepare membutuhkan
perlindungan dari hujan dan panas. Perlindungan tersebut digunakan dengan
memasang radome antena.
B. Analisis Data dan Pembahasan
Penelitian kali ini akan dibahas Analisis Jabatan Pengembangan Karir dan
Kinerja Pegawai.data yang dlaam penelitian kali ini didapat dari internal
perusahaan dan juga dari kuesioner serta wawancara yang dilakukan penulis.
1. Uji Regresi Linear Berganda
Uji regresi linear berganda dimaksud untuk mengetahui adanya pengaruh
antara variabel analisis jabatan (X) dan pengembangan karir (X) terhadap
kinerja pegawai (Y), hal ini dapat dilihat dari gambar berikut:
Hesti Sugesti, Mauliddia Rahmah dan Nabilah
106 INKUBIS: Jurnal Ekonomi dan Bisnis, Vol. 3 No. 2 Juli-Desember 2021
Tabel 1.3. Regresi Linear Berganda
Model 1
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t
Sig
Constant
B
Std Error
Beta
1,796
6,316
,416
,284
,777
Analisis Jabatan
(X)
,395
0,90
4,399
,000
pengembangan
karir (X)
,785
,179
,414
4,377
,000
a. Dependent Variabel : (Y)
Sumber: Olahan SPSS 23, 2020
Uji regresi linear berganda terdapat kolom B yang merupakan nilai
constant (a) adalah 1,796 sedangkan B1X 0,395 adalah dan B2X adalah
0,785 sehingga mendapatkan persamaan regresi linear berganda seebagai
berikut :
Y = a + b1X1 + b2X2
Y = 1,796 + 0,395 + 0,785
Dalam constant yang bertanda positif serta variabel X dan X yang
bertanda positif artinya terjadi hubungan yang positif antara analisis jabatan
dan pengembangan karir terhadap kinerja pegawai.
2. Uji Hipotesis
Uji hipotesis ini menunjukan hubungan atau pengaruh dalam
penelitian ini yang terdiri dari 3 variabel.
Tabel 1.4. Uji Hipotesis
Model 1
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t
Sig
Constant
B
Std Error
Beta
1,796
6,316
,416
,284
,777
Analisis Jabatan
(X)
,395
0,90
4,399
,000
pengembangan
karir (X)
,785
,179
,414
4,377
,000
b. Dependent Variabel : (Y)
Pengaruh Analisis Jabatan dan Pengembangan Karir terhadap Kinerja Pegawai Pada
Pusat Sains dan Teknologi Atmosfer Lapan Bandung
INKUBIS: Jurnal Ekonomi dan Bisnis, Vol. 3 No. 2 Juli-Desember 2021 107
Sumber: Olahan SPSS 23, 2020
Hasil uji t variabel analisis jabatan (X) diperoleh nilai t hitung =
4,399 dengan tingkat signifikan 0,000 pengembangan karir (X) diperoleh
nilai t hitung = 4,377 dengan tingkat signifikan 0,000. Hal ini menunjukan
bahwa t-hitung > t-tabel, dimana kedua variabel X dan X> t-tabel yang
berarti pengujian analisis jabatan dan pengembangan karir terhadap kinerja
pegawai diterima dan terdapat pengaruh analisis jabatan dan pengembangan
karir secara persial terhadap kinerja pegawai.
Pada model 2 nilai f sebesar 57,378 dengan tingkat signifikan 0,000,
karena sig. 0,000 < 0,05 nilai f hitung 57,378 > F tabel 3,10 maka hipotesis
diterima, analisis jabatan dan pengembangan karir mempunyai pengaruh
secara stimultan terhadap kinerja pegawai.
Pada model 3 menunjukan nilai R2 0,574 yang artinya 57,4% variasi
dari analisis jabatan dan pengembangan karir dapat dijelaskan oleh variabel
independen, sisanya sebesar 42,6% dipengaruhi oleh faktor lain.
Berdasarkan hasil uji hipotesis diatas bahwa analisis jabatan berpengaruh
positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai, artinya penelitian ini dapat
diterima.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil pembahasan dalam penelitian yang berjudul “Pengaruh
Analisis Jabatan dan Pengembangan Karir Terhadap Kinerja Pegawai Pada PSTA
Lapan Bandung”menunjukan bahwa semakin mampu PSTA Lapan Bandung dalam
meningkatkan Analisis Jabatan dan Pengembangan Karir secara bersama-sama maka
akan semakin meningkat Kinerja Pegawai pada PSTA Lapan Bandung. Dan dari hasil
penelitian ini juga dapat disimpulkan sebagai berikut :
Model 2
Sum Of
Squares
Df
Mean Square
f
sig.
Regression
2892,173
2
1146,086
57,378
,000
b
Residual
2142,250
85
25,203
Total
5034,423
87
a. Dependent Variabel : (Y)
b. Predictors : Constants X, X
Model 3
R
R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1
,758
a
,574
,564
5,020
a. Predictors : Constants X, X
Hesti Sugesti, Mauliddia Rahmah dan Nabilah
108 INKUBIS: Jurnal Ekonomi dan Bisnis, Vol. 3 No. 2 Juli-Desember 2021
1. Berdasarkan garis kontinum maka penelitian variabel Analisis Jabatan secara
keseluruhan berada dalam kategori sangat baik, skor tertinggi terdapat pada
dimensi sosial, adapun skor terendah terdapat pada dimensi. Dalam hal ini
menunjukan bahwa Analisis Jabatan pada PSTA Lapan Bandung berada pada
kategori sangat baik.
2. Berdasarkan garis kontinum maka penelitian variabel pengembangan karir secara
keseluruhan berada dalam kategori sangat baik dengan skor tertinggi terdapat
pada dimensi latar belakang pendidikan dengan, adapun skor terendah terdapat
pada dimensi pengalaman kerja Hal ini menunjukan bahwa pengembangan karir
pada PSTA Lapan Bandung berada pada kategori sangat baik.
3. Berdasarkan garis kontinum maka penelitian variabel kinerja pegawai secara
keseluruhan berada dalam kategori sangat baik dan skor tertinggi terdapat pada
dimensi kualitas kerja, adapun skor terendah terdapat pada dimensi ketepatan
waktu. Hal ini menunjukan bahwa kinerja pegawai pada PSTA Lapan Bandung
berada pada kategori sangat baik.
4. Berdasarkan penelitian di atas menunjukan bahwa masing-masing variabel saling
berhubungan antara variabel Analisis Jabatan (X) terhadap Kinerja Pegawai (Y)
tingkat hubungan kolerasi kuat
5. Berdasarkan penelitian di atas menunjukan bahwa masing-masing variabel saling
berhubungan antara variabel Pengembangan Karir (X) terhadap Kinerja Pegawai
(Y) tingkat hubungan kolerasi kuat
6. Dalam constant yang bertanda positif serta variabel X dan X yang bertanda
positif artinya terjadi hubungan yang positif antara analisis jabatan dan
pengembangan karir terhadap kinerja pegawai.
7. Berdasarkan uji f hipotesis diterima atau analisis jabatan dan pengembangan karir
berpengaruh terhadap kinerja pegawai, dan berdasarkan output SPSS di atas
diketahui nilai f hitung > F tabel maka hipotesis diterima yang menyatakan
bahwa variabel analisis jabatan dan pengembangan karir mempunyai pengaruh
secara stimultan terhadap kinerja pegawai.
8. Hasil pengujian hipotesis ini analisis jabatan (X) diperoleh kedua variabel X
dan X> t-tabel yang berarti pengujian analisis jabatan dan pengembangan karir
terhadap kinerja pegawai diterima.
9. Analisis jabatan dan pengembangan karir berpengaruh terhadap kinerja pegawai,
hal ini menunjukan nilai R2 variasi dari analisis jabatan dan pengembangan karir
dapat dijelaskan oleh variabel independen yang sisanya dipengaruhi oleh faktor
lain.
Judul Penelitian secara ringkas
INKUBIS: Jurnal Ekonomi dan Bisnis, Vol. 2 No. 2 Juli-Desember 2020 109
Bibliografi
Anggraini, I. R., Afifuddin, A., & Hayat, H. (2020). Pengaruh Analisis Jabatan
Terhadap Kinerja Pegawai di Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kota Malang.
Respon Publik, 14(1), 2531.
Larasati, S. (2018). Manajemen Sumber Daya Manusia. Deepublish.
Luis Marnisah, M. M., Zamzam, H. F., & MM, M. H. (2021). Manajemen Analisis
Jabatan. Deepublish.
Nurdin Batjo, S. P., & Shaleh, M. (2018). Manajemen Sumber Daya Manusia. Penerbit
Aksara TIMUR.
Siregar, K. R. (2017). Pengaruh Motivasi dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja
Pegawai PT. Pelabuhan Indonesia I (Persero) BICT Belawan Sumatera Utara.
Universitas Medan Area.
Sugiyono. (2018). Metode Penelitian Kuantitafif. Afabeta Bandung.
Zalfa, Y., & Sugesti, H. (2020). Pengaruh Komitmen Organisasi Terhadap
Organizational Citizenship Behavior Di Topas Galeria Hotel. Competitive, 15(2),
129136.