93
INKUBIS: Jurnal Ekonomi dan Bisnis
Vol. 2 No. 2 Juli 2020
PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN KOMPENSASI TERHADAP
KINERJA PEGAWAI DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN KUNINGAN
M. Rangga Gumilar
Program Pascasarjana Magister Manajemen, Stie Cirebon
e-mail: ranggagumilar@gmail.com
INFO ARTIKEL
ABSTRAK
Diterima: 21 Februari
2020
Diterima dalam bentuk
review: 28 Maret 2020
Diajukan: 11 Juni 2020
Tujuan dari penulisan Laporan penelitian ini adalah (1)
Untuk mengetahui gambaran umum SDM di Rumah Sakit
Muhammadiyah Mardhatillah Randudongkal Pemalang. (2)
Untuk mengetahui tata cara pengawasan kedisiplinan
karyawandi Rumah Sakit Muhammadiyah Mardhatillah
Randudongkal Pemalang. Metode penelitian ini adalah
kuantitatif. Dari kesimpulan diatas, maka penulis
mengemukakan saran-saran yang sekiranya dapat dijadikan
bahan pertimbangan untuk Rumah Sakit Muhammadiyah
Mardhatillah Randudongkal Pemalang kedepannya (1)
Sebelum menerima calon karyawan baru untuk bagian
SDM harus dites terlebih dahulu agar pekerjan yang di
lakoninya lebih menghemat waktu karna tidak terlalu. (2)
Pimpinan hendaknya lebih mengawasi sistem yang sedang
diterapkan, karena tanpa pengawasan semua tidak akan
berjalan baik dan pimpinan juga harus tegas dalam
memberikan sanksi agar semua yang melanggar peraturan
jera dan tidak ada lagi yang melanggar peraturan yang
artinya kedisiplinan karyawan akan tercipta.
Abstract
The purpose of writing this research report is (1) To find
out the general description of HR in Muhammadiyah
Hospital Mardhatillah Randudongkal Pemalang. (2) To
find out the procedures for supervising employee discipline
at the Muhammadiyah Hospital Mardhatillah
Randudongkal Pemalang. This research method is
quantitative. From the conclusions above, the authors put
forward suggestions that if possible can be taken into
consideration for the Muhammadiyah Hospital
Mardhatillah Randudongkal Pemalang in the future (1)
Before accepting new prospective employees for the HR
department, they must be tested first so that the work they
are doing saves time because it is not too difficult. . (2) The
leader should supervise the system that is being
implemented, because without supervision everything will
not go well and the leader must also be firm in giving
sanctions so that all who violate the rules are a deterrent
Kata kunci:
sumber daya manusi;
tata cara pengawasan;
kedisiplinan
karyawan.
Keywords:
human resources;
supervision
procedures; employee
M. Rangga Gumilar
94 INKUBIS: Jurnal Ekonomi dan Bisnis, Vol. 2 No. 2 Juli 2020
discipline.
and no one violates the rules, which means that employee
discipline will be created.
Coresponden author: M. Rangga Gumilar
Email: ranggagumilar@gmail.com
artikel dengan akses terbuka dibawah lisensi
Pendahuluan
Pada era globalisasi dalam menjalankan organisasi pemerintahan tantangan
terbesar adalah bagaimana melaksanakan keberhasilan pembangunan dengan tetap
menerapkan komitmen yang tinggi berupa penerapan nilai luhur peradaban bangsa dan
prinsip good governance dalam mewujudkan cita - cita bangsa dan negara sebagaimana
diamanatkan dalam Pembukaan Undang - Undang Dasar 1945.
Dengan melihat betapa pentingnya persoalan tersebut diatas maka organisasi
publik sebagai penyelenggara pemerintahan harus menaruh perhatian yang lebih serius
terhadap peran sumber daya manusianya (pegawai) sebagai salah satu pilar utama untuk
mewujudkan good governance (Siti Maryam, 2017). Usaha tersebut dapat diciptakan
dari peran sumber daya manusia (aparatur pemerintah) yang efektif, efisien, bersih dan
profesional serta memiliki kinerja tinggi (Handoko, 2016).
Aparatur Pemerintah dalam organisasi publik merupakan salah satu sumber daya
yang ada dalam suatu organisasi disamping sumber daya yang lain, misalnya modal,
material, dan mesin. Kelebihan pada peran aparatur pemerintah sebagai sumber daya
manusia adalah mampu mengelolah sumber daya lainnya, sehingga hampir setiap
organisasi menyatakan bahwa manusia adalah aset terpenting bagi organisasi”. Potensi
setiap sumber daya manusia yang ada dalam organisasi harus dapat dimanfaatkan
dengan sebaik-baiknya sehingga mampu berkinerja tinggi dan memberikan output
optimal.
Namun pada kenyataanya tidak semua pegawai menampilkan kinerja yang baik,
karena kinerja bukanlah hal yang konstan sehingga suatu saat bisa dalam keadaan
prima, tapi di lain waktu terjadi penurunan. Hal ini terjadi pula pada Dinas Perhubungan
Kabupaten Kuningan. Dari survey pra penelitian, diperoleh gambaran masih terdapat
pegawai yang kinerjanya masih rendah. Rendahnya kinerja ditunjukkan dengan
pekerjaan tidak mencapai target yang telah ditetapkan, volume kerja tidak meningkat
dibanding dengan hasil kerja sebelumnya, kurang tepatnya metode dalam teknis
pelaksanaan pekerjaan sehingga terjadi ketidakefesiensian baik dalam waktu maupun
tenaga.
Banyak faktor yang diduga berpengaruh terhadap peningkatan kinerja,
diantaranya adalah gaya kepemimpinan. Gaya kepemimpinan adalah suatu cara yang
digunakan oleh seorang pemimpin dalam mempengaruhi perilaku orang lain (Asnawi,
1999). Gaya kepemimpinan merupakan norma perilaku yang dipergunakan oleh
seseorang pada saat orang tersebut mencoba mempengaruhi perilaku orang lain. Bila
Pengaruh Gaya Kepemimpinan Dan Kompensasi Terhadap Kinerja Pegawai Dinas
Perhubungan Kabupaten Kuningan
INKUBIS: Jurnal Ekonomi dan Bisnis, Vol. 2 No. 2 Juli 2020 95
pimpinan mampu melaksanakan dengan baik, sangat mungkin organisasi akan
mencapai sasaran. (Zainal et al., 2019) mengemukakan :
Gaya kepemimpinan dapat diartikan sebagai pola menyeluruh dari tindakan
seorang pemimpin baik yang tampak maupun yang tidak tampak oleh bawahannya.
Selain itu, gaya kepemimpinan dapat diartikan juga sebagai perilaku dan strategi,
sebagai hasil dari kombinasi dari falsafah, keterampilan, sifat, sikap yang sering
diterapkan seorang pemimpin ketika ia mencoba mempengaruhi kinerja bawahannya
Pada Dinas Perhubungan Kabupaten Kuningan gaya kepemimpinan yang
diterapkan adalah gaya kepemimpinan demokratis. Gaya kepemimpinan demokratis
mengikutsertakan pegawai dalam pengambilan keputusan, mendelegasikan kekuasaan,
mendorong partisipasi pegawai dalam menentukan bagaimana metode kerja dan tujuan
yang ingin dicapai, dan memandang umpan balik sebagai suatu kesempatan untuk
melatih pegawai.
Kartini (Kartono, 2018) mengemukakan : Dalam kepemimpinan demokratis ada
penekanan pada disiplin diri, dari kelompok untuk kelompok. Maka delegasi otoritas
dalam iklim itu bukan berarti hilangnya kekuasaan pemimpin, tetapi justru memperkuat
posisi pemimpin yang didukung oleh semua anggota. Dan pemimpin bisa
mengkristalisasikan pikiran serta aspirasi dari semua anggota kelompok dalam
perbuatan nyata. Semua permasalahan dihadapi dan dipecahkan secara bersama - sama.
Dengan gaya kepemimpinan yang diterapkan, diharapkan kinerja pegawai terus
meningkat. Selain gaya kepemimpinan, untuk menjamin tercapainya kinerja yang
optimal, pimpinan memberikan perhatian dengan memberikan kompensasi, karena
kompensasi merupakan bagian dari hubungan timbal balik antara organisasi dengan
sumber daya manusia. Kompensasi menurut Malayu (Hasibuan Malayu, 2014) adalah
Semua pendapatan yang berbentuk uang, barang langsung atau tidak langsung yang
diterima pegawai sebagai imbalan atas jasa yang diberikan kepada perusahaan ”. Oleh
karena, itu salah satu cara terbaik untuk meningkatkan kapasitas kinerja pegawai adalah
dengan menghubungkan kompensasi dengan perkembangan pegawai.
Kompensasi memegang peranan penting dalam meningkatkan kinerja pegawai,
salah satu alasan utama seseorang bekerja adalah untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Seseorang akan bekerja secara maksimal agar mendapat kompensasi yang sesuai.
Dalam suatu instansi, pegawai senantiasa mengharapkan penghasilan yang lebih
memadai.
Dalam Peraturan Pemerintah nomor 26 tahun 2001 telah diatur masalah
penggajian berdasarkan pangkat dan golongan, sedangkan untuk kompensasi lain
seperti pemberian insentif diatur oleh masing-masing instansi. Kompensasi sangat
penting bagi pegawai, hal ini karena kompensasi merupakan sumber penghasilan bagi
mereka dan keluarganya. Kompensasi juga menjadi suatu gambaran status sosial
seorang pegawai. Pemberian kompensasi dimaksudkan agar pegawai dapat bekerja
secara maksimal sehingga menghasilkan kinerja yang optimal.
Tujuan yang diharapkan peneliti dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut :
1) Untuk mengetahui pengaruh gaya kepemimpinan terhadap kinerja pegawai Dinas
M. Rangga Gumilar
96 INKUBIS: Jurnal Ekonomi dan Bisnis, Vol. 2 No. 2 Juli 2020
Perhubungan Kabupaten Kuningan. 2) Untuk mengetahui pengaruh kompensasi
terhadap kinerja pegawai Dinas Perhubungan Kabupaten Kuningan. 3) Untuk
mengetahui pengaruh gaya kepemimpinan dan kompensasi secara bersama - sama
terhadap kinerja pegawai Dinas Perhubungan Kabupaten Kuningan.
Metode Penelitian
Metode penelitian ini tidak terlepas dari teknik (alat - alat pengukur yang
diperlukan dalam melaksanakan penelitian). Dalam penelitian ini dibutuhkan data yang
dikumpulkan untuk dilakukan analisis dan penarikan kesimpulan. Data yang diperoleh
selama penelitian ini akan diolah dan dianalisis serta diproses lebih lanjut dengan
menggunakan statistik serta dasar-dasar teori yang sudah dipelajari dan hasilnya dibatasi
pada fenomena yang terjadi di lokasi penelitian.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan
penelitian deskriptif analisis. Menurut (Soendari, 2012), penelitian deskriptif analisis
bertujuan meneliti dengan cara menggambarkan permasalahan yang ada dan berupaya
memecahkan permasalahan yang sedang dihadapi dengan cara mengumpulkan,
menyusun, menjelaskan data yang diperoleh dan kemudian dianalisis sesuai dengan
teori yang ada.
Hasil dan Pembahasan
A. Hasil
1. Konversi Data Ordinal ke Interval
Konversi data dilakukan sebagai persyaratan untuk menggunakan statistik
Parametrik, karena jenis data yang penulis kumpulkan merupakan data ordinal
(rangking) maka harus dikonversi menjadi data interval (jarak antar data bobotnya
sama).
Model perhitungan konversi data yang digunakan yaitu dengan
menggunakan Method of Successive Interval (MSI) dalam Microsoft Excel, hasil
konversi data dapat dilihat pada lampiran.
2. Uji Validitas
Pengujian validitas instrumen perhitungannya menggunakan Program SPSS
(Statistical Package for Social Science) versi 17, dengan menggunakan taraf
signifikansi 0,05 (5%). Dengan kriteria pengujian, jika taraf signifikansinya lebih
kecil dari 0,05 , maka item instrumen penelitian dinyatakan valid.
Adapun hasil uji validitas seluruh item instrumen penelitian untuk variabel
X1 variabel X2 dan variabel Y disajikan pada tabel berikut :
Tabel 1
Hasil perhitungan uji validitas seluruh item instrumen variabel X1
Pearson
Correlation
Sig. (2-
tailed)
N
TOTAL
1
83
Pengaruh Gaya Kepemimpinan Dan Kompensasi Terhadap Kinerja Pegawai Dinas
Perhubungan Kabupaten Kuningan
INKUBIS: Jurnal Ekonomi dan Bisnis, Vol. 2 No. 2 Juli 2020 97
VAR00001
.614
**
.000
83
VAR00002
.518
**
.000
83
VAR00003
.525
**
.000
83
VAR00004
.236
*
.032
83
VAR00005
.509
**
.000
83
VAR00006
.517
**
.000
83
VAR00007
.447
**
.000
83
VAR00008
.600
**
.000
83
VAR00009
.463
**
.000
83
VAR00010
.464
**
.000
83
VAR00011
.546
**
.000
83
VAR00012
.469
**
.000
83
VAR00013
.386
**
.000
83
VAR00014
.317
**
.004
83
VAR00015
.455
**
.000
83
VAR00016
.280
*
.010
83
VAR00017
.650
**
.000
83
VAR00018
.404
**
.000
83
VAR00019
.572
**
.000
83
VAR00020
.369
**
.001
83
Berdasarkan data tabel diatas dapat dilihat bahwa dari 20 item pertanyaan
taraf signifikansinya kurang dari 0,05 , maka seluruh instrumen penelitian tersebut
dinyatakan valid, sehingga dapat dipergunakan untuk penelitian.
Tabel 2
Hasil perhitungan uji validitas seluruh item instrumen variabel X2
Pearson
Correlation
Sig. (2-
tailed)
N
TOTAL
1
83
VAR00001
.279
*
.011
83
VAR00002
.488
**
.000
83
VAR00003
.162
.144
83
VAR00004
.375
**
.000
83
VAR00005
.345
**
.001
83
VAR00006
.496
**
.000
83
VAR00007
.714
**
.000
83
VAR00008
.580
**
.000
83
VAR00009
.758
**
.000
83
M. Rangga Gumilar
98 INKUBIS: Jurnal Ekonomi dan Bisnis, Vol. 2 No. 2 Juli 2020
VAR00010
.538
**
.000
83
VAR00011
.541
**
.000
83
VAR00012
.676
**
.000
83
VAR00013
.626
**
.000
83
VAR00014
.722
**
.000
83
VAR00015
.671
**
.000
83
VAR00016
.647
**
.000
83
VAR00017
.598
**
.000
83
VAR00018
.614
**
.000
83
VAR00019
.539
**
.000
83
VAR00020
.097
.382
83
Berdasarkan data tabel diatas dapat dilihat bahwa dari 20 item pertanyaan
ada yang taraf signifikansi lebih besar dari 0,05, yaitu nomor item 3 dan 20
sementara yang lainnya kurang dari 0,05, maka hanya 18 instrumen penelitian
tersebut dinyatakan valid dan dapat dipergunakan untuk penelitian, dua item tidak
digunakan dalam analisis data.
Tabel 3
Hasil perhitungan uji validitas seluruh item instrumen variabel Y
Pearson
Correlation
Sig. (2-
tailed)
N
total
1
83
VAR00001
.655
**
.000
83
VAR00002
.653
**
.000
83
VAR00003
.628
**
.000
83
VAR00004
.579
**
.000
83
VAR00005
.499
**
.000
83
VAR00006
.560
**
.000
83
VAR00007
.590
**
.000
83
VAR00008
.611
**
.000
83
VAR00009
.698
**
.000
83
VAR00010
.668
**
.000
83
VAR00011
.627
**
.000
83
VAR00012
.575
**
.000
83
VAR00013
.589
**
.000
83
Pengaruh Gaya Kepemimpinan Dan Kompensasi Terhadap Kinerja Pegawai Dinas
Perhubungan Kabupaten Kuningan
INKUBIS: Jurnal Ekonomi dan Bisnis, Vol. 2 No. 2 Juli 2020 99
VAR00014
.677
**
.000
83
VAR00015
.561
**
.000
83
VAR00016
.647
**
.000
83
VAR00017
.654
**
.000
83
VAR00018
.655
**
.000
83
VAR00019
.552
**
.000
83
VAR00020
.377
**
.000
83
Berdasarkan data tabel diatas dapat dilihat bahwa dari 20 item pertanyaan
taraf signifikansinya kurang dari 0,05, maka seluruh instrumen penelitian tersebut
dinyatakan valid, sehingga dapat dipergunakan untuk penelitian.
B. Pembahasan
Setelah melakukan pengolahan dan analisis data yang diperoleh dari jawaban
terhadap angket yang disebar pada responden mengenai pengaruh Gaya
Kepemimpinan dan Kompensasi terhadap Kinerja Pegawai dan diperoleh
gambaran sebagai berikut :
Keterangan :
Gambar 4.3
Diagram Pengaruh Variabel Penelitian
X
1
= Variabel Gaya Kepemimpinan
X
2
= Variabel Kompensasi
Y = Variabel Kinerja Pegawai
1. Pengaruh Gaya Kepemimpinan (X1) terhadap Kinerja Pegawai (Y)
Pengujian secara parsial pengaruh variabel Gaya Kepemimpinan (X1)
terhadap Kinerja Pegawai (Y) diperoleh hasil bahwa variabel Gaya
Gaya Kepemimpinan
( X
1
)
Kompensai
( X
2
)
Kinerja Pegawai
( Y )
RX
1
X
2
Y
rX
2
Y
rX
1
Y
M. Rangga Gumilar
100 INKUBIS: Jurnal Ekonomi dan Bisnis, Vol. 2 No. 2 Juli 2020
Kepemimpinan tidak dapat memprediksi Kinerja Pegawai. Nilai signifikansi
sebesar 0,018 < 0,05 mengandung arti bahwa hipotesis Hi diterima. Apabila
dilihat dari uji t diperoleh bahwa nilai thitung sebesar 2,411 sedangkan nilai ttabel
sebesar 1,990. Dengan demikian diketahui bahwa thitung > ttabel artinya bahwa
hipotesis yang telah dirumuskan sebelumnya yang menyatakan bahwa Diduga
terdapat pengaruh Gaya Kepemimpinan terhadap kinerja Pegawai diterima.
Atau dengan kata lain Gaya Kepemimpinan dapat mempengaruhi peningkatan
Kinerja Pegawai. Adapun besarnya pengaruh positif Gaya Kepemimpinan
terhadap Kinerja Pegawai hanya sebesar 7,4%.
Pimpinan dalam menerapkan gayanya, harus memiliki strategi yang tepat
untuk meningkatkan kinerja Pegawai. Sebagaimana dituliskan (Hanna & Firnanti,
2013)bahwa kepemimpinan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi
kinerja seseorang dalam organisasi. Cara yang dapat ditempuh untuk
meningkatkan Kinerja Pegawai melalui Gaya Kepemimpinan adalah dengan
(Hanna & Firnanti, 2013) Kebijakan yang tepat, musyawarah dengan pegawai
dalam mengambil keputusan, mengajak pegawai berpartisipasi dalam kegiatan
organisasi dan melakukan evaluasi secara berkala.
2. Pengaruh Kompensasi (X2) terhadap Kinerja Pegawai (Y)
Pengujian secara parsial pengaruh variabel Kompensasi (X2) terhadap
Kinerja Pegawai (Y) diperoleh hasil bahwa variabel Kompensasi dapat
memprediksi Kinerja Pegawai secara positif. Nilai signifikansi sebesar 0,000 <
0,05 mengandung arti bahwa hipotesis diterima. Apabila dilihat dari uji t
diperoleh bahwa nilai thitung sebesar 4,635 sedangkan nilai ttabel sebesar 1,990.
Dengan demikian diketahui bahwa thitung > ttabel artinya bahwa hipotesis yang
telah dirumuskan sebelumnya yang menyatakan bahwa Diduga terdapat
pengaruh Kompensasi terhadap kinerja Pegawai” diterima atau terbukti. Atau
dengan kata lain Kompensasi dapat memprediksi peningkatan Kinerja Pegawai.
Adapun besarnya pengaruh Kompensasi terhadap Kinerja Pegawai adalah
sebesar 21,7%.
Mengacu pada hipotesis penelitian yang mengungkapkan bahwa Diduga
terdapat pengaruh Kompensasi terhadap kinerja Pegawai”, yang berarti bahwa
untuk meningkatkan Kinerja Pegawai dapat dilakukan dengan Kompensasi
secara intensif.
Kompensasi adalah segala sesuatu yang diterima para pegawai sebagai
balas jasa untuk kerja mereka. Cara yang dapat ditempuh untuk meningkatkan
kinerja Pegawai melalui Kompensasi adalah dengan cara pemberian kompensasi
yang adil dan layak yang disesuaikan dengan Jenis Pekerjaan, Resiko Pekerjaan,
Tanggung jawab pekerjaan dan Jabatan pekerjaan.
Hasil penelitian, didukung oleh pendapat (Sugiarti, 2012) mengemukakan :
“Kompensasi meliputi bentuk pembayaran tunai langsung, pembayaran tidak
langsung dalam bentuk manfaat pegawai , dan intensif untuk memotivasi pegawai
agar bekerja keras untuk mencapai produktivitas yang semakin tinggi”. (Sudiro,
Pengaruh Gaya Kepemimpinan Dan Kompensasi Terhadap Kinerja Pegawai Dinas
Perhubungan Kabupaten Kuningan
INKUBIS: Jurnal Ekonomi dan Bisnis, Vol. 2 No. 2 Juli 2020 101
2021) mengemukakan “ Kompensasi untuk membantu menciptakan kesadaran
bersama diantara para pelaku individu bersedia bekerjasama dengan organisasi
dan mengerjakan segala sesuatu yang dibutuhkan organisasi ”.
Dari pendapat di atas, dapat dipahami bahwa dengan Kompensasi dapat
meningkatkan kinerja.
3. Pengaruh Gaya Kepemimpinan (X1) dan Kompensasi (X2) terhadap Kinerja
Pegawai (Y)
Pengujian secara bersama-sama pengaruh variabel Gaya Kepemimpinan
(X1) dan Kompensasi (X2) terhadap Kinerja Pegawai (Y) diperoleh hasil bahwa
variabel Gaya Kepemimpinan (X1) dan Kompensasi (X2) dapat memprediksi
Kinerja Pegawai (Y) secara bersama-sama. Nilai signifikansi sebesar 0,000 <
0,05 mengandung arti bahwa hipotesis diterima. Apabila dilihat dari uji F
diperoleh bahwa nilai Fhitung sebesar 14,822 sedangkan nilai Ftabel sebesar
3,110. Dengan demikian diketahui bahwa Fhitung > Ftabel artinya bahwa
hipotesis yang telah dirumuskan sebelumnya yang menyatakan bahwa Diduga
terdapat pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Kompensasi terhadap kinerja
Pegawai” diterima atau terbukti. Atau dengan kata lain Gaya Kepemimpinan dan
Kompensasi dapat memprediksi peningkatan Kinerja Pegawai . Adapun besarnya
pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Kompensasi terhadap Kinerja Pegawai
adalah sebesar 27%.
Mengacu pada hipotesis penelitian yang mengungkapkan bahwa “Diduga
terdapat pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Kompensasi terhadap kinerja
Pegawai”, yang berarti bahwa untuk meningkatkan Kinerja Pegawai dapat
dilakukan dengan Gaya Kepemimpinan dan Kompensasi.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah dikemukakan sebelumnya,
maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1) Terdapat pengaruh signifikan Gaya
Kepemimpinan terhadap Kinerja Pegawai. Hasil uji t diperoleh bahwa nilai thitung
variabel Gaya Kepemimpinan (X1) memiliki nilai sebesar p-value 0,018 < 0,05 artinya
berdistribusi signifikan, sedangkan thitung 2,411 > dari ttabel 1,990 artinya hipotesis
diterima. Hal tersebut berarti Gaya Kepemimpinan (X1) secara parsial berpengaruh
terhadap Kinerja Pegawai (Y). Besarnya pengaruh Gaya Kepemimpinan terhadap
Kinerja Pegawai sebesar 7,4%. 2) Terdapat pengaruh Kompensasi terhadap Kinerja
Pegawai. Hasil uji t diperoleh bahwa nilai thitung variabel Kompensasi (X2) memiliki
nilai sebesar p-value 0,000 < 0,05 artinya signifikan, sedangkan thitung 4,635 > dari
ttabel 1,990 artinya hipotesis diterima. Artinya Kompensasi (X2) secara parsial
berpengaruh terhadap Kinerja Pegawai (Y). Besarnya pengaruh Kompensasi terhadap
Kinerja Pegawai adalah sebesar 21,7%. 3) Terdapat pengaruh Gaya Kepemimpinan
dan Kompensasi secara bersama - sama terhadap Kinerja Pegawai. Hasil uji anova atau
F test didapat Fhitung sebesar 14,822 dengan tingkat signifikansi 0,000. Hal itu berarti
variabel Gaya Kepemimpinan (X1) dan Kompensasi (X2) berpengaruh secara bersama -
M. Rangga Gumilar
102 INKUBIS: Jurnal Ekonomi dan Bisnis, Vol. 2 No. 2 Juli 2020
sama (Simultan) terhadap Kinerja Pegawai (Y). Hasil uji F tersebut memiliki nilai p -
value 0,000 < 0,05 artinya signifikan, sedangkan Fhitung 14,822 > dari Ftabel 3,110
artinya hipotesis diterima. Besarnya pengaruh positif Gaya Kepemimpinan dan
Kompensasi terhadap adalah Kinerja Pegawai sebesar 27%.
Pengaruh Gaya Kepemimpinan Dan Kompensasi Terhadap Kinerja Pegawai Dinas
Perhubungan Kabupaten Kuningan
INKUBIS: Jurnal Ekonomi dan Bisnis, Vol. 2 No. 2 Juli 2020 103
Bibliografi
Asnawi, S. (1999). Semangat kerja dan gaya kepemimpinan. Jurnal Psikologi, 26(2),
8692.
Handoko, T. H. (2016). Manajemen personalia dan sumberdaya manusia. BPFE.
Hanna, E., & Firnanti, F. (2013). Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja auditor.
Jurnal Bisnis Dan Akuntansi, 15(1), 1328.
Hasibuan Malayu, S. P. (2014). Manajemen Sumber Daya Manusia, edisi revisi, cetakan
kedelapan belas. Penerbit: Bumi Aksara, Jakarta, 2(3).
Kartono, K. (2018). Pemimpin dan kepemimpinan. Rajawali Pers.
Siti Maryam, N. (2017). Mewujudkan good governance melalui pelayanan publik.
JIPSI-Jurnal Ilmu Politik Dan Komunikasi UNIKOM, 1(6).
Soendari, T. (2012). Metode Penelitian Deskriptif. Bandung, UPI. Stuss, Magdalena &
Herdan, Agnieszka, 1(6).
Sudiro, A. (2021). Perilaku Organisasi. Bumi Aksara.
Sugiarti, G. (2012). Pengaruh Lingkungan Kerja, Budaya Organisasi Dan Kompensasi
Terhadap Kepuasan Kerja Untuk Meningkatkan Kinerja Pegawai (Studi Pada
Fakultas Ekonomi Universitas 17 Agustus 1945 Semarang. Serat Acitya, 1(2), 73.
Zainal, V. R., Ramly, H. M., Mutis, T., & Arafah, W. (2019). Manajemen sumber daya
manusia untuk perusahaan dari teori ke praktik. 1(3).