43
INKUBIS: Jurnal Ekonomi dan Bisnis
Vol. 2 No. 1 Januari 2020
PENGARUH DISIPLIN KERJA DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP
KINERJA PEGAWAI DI LINGKUNGAN PUSKESMAS
KECAMATAN DAWUAN KABUPATEN MAJALENGKA
Daimah
Universitas Paramadina Jakarta, Indonesia
Email: marwadaimah@gmail.com
INFO ARTIKEL
ABSTRAK
Diterima 23 Februari
2019
Diterima dalam bentuk
revisi 12 Maret 2019
Diajukan 15 Juni 2019
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah
Untuk mengkaji dan menganalisis besarnya pengaruh faktor
disiplin kerja secara parsial terhadap kinerja pegawai di
lingkungan Puskesmas Balida Kecamatan Dawuan
Kabupaten Majalengka. Metode penelitian yang digunakan
adalah deskriptif korelatif, yaitu mencari seberapa besar
pengaruh disiplin keraj dan motivasi kerja terhadap kinerja
pegawai Puskesmas Balida Kecamatan Dawuan Kabupaten
Majalengka, baik secara sendiri-sendiri maupun secara
bersama-sama (simultan). Penelitian ini berbentuk survei
dengan karakteristik antara lain dapat mengumpulkan data
dalam jumlah yang relatif besar, dapat mengumpulkan
informasi beberapa variabel kontruks, dan mengumpulkan
informasi dengan tujuan pemecahan masalah dan pengujian
hipotesis. Hasil penelitian dimaksudkan untuk memberikan
gambaran umum mengenai penyebaran/distribusi data, baik
berupa ukuran gejala sentral, ukuran letak maupun distribusi
frekuensi. Harga-harga yang akan disajikan setelah diolah
dari data mentah dengan menggunakan metode statistik
deskriptif, yaitu; harga rata-rata, simpangan baku, modus,
median, distribusi frekuensi serta grafik histogram.
Abstract
The objectives to be achieved in this study are to examine
and analyze the influence of the work discipline factor
partially on the performance of employees in the Balida
Health Center, Dawuan District, Majalengka Regency. The
research method used is descriptive correlative, which is
looking for how much influence work discipline and work
motivation have on the performance of the employees of the
Balida Health Center, Dawuan District, Majalengka
Regency, both individually and simultaneously
(simultaneously). This research is in the form of a survey
with characteristics such as being able to collect relatively
large amounts of data, being able to collect information on
several construct variables, and collecting information with
Kata kunci:
disiplin kerja; motivasi
kerja; kinerja pegawai
Daimah
44 INKUBIS: Jurnal Ekonomi dan Bisnis, Vol. 2 No. 1 Januari 2020
Keywords:
work discipline; work
motivation; employee
performance
the aim of solving problems and testing hypotheses. The
results of the study are intended to provide a general
description of the distribution/distribution of data, either in
the form of central symptom size, location size or frequency
distribution. Prices that will be presented after being
processed from raw data using descriptive statistical
methods, namely; average price, standard deviation, mode,
median, frequency distribution and histogram graph.
Coresponden author: Daimah
Email: marwadaimah@gmail.com
artikel dengan akses terbuka dibawah lisensi
Pendahuluan
Pembangunan kesehatan merupakan bagian integral dan terpenting dari
pembangunan nasional. Tujuan diselenggarakannya pembangunan kesehatan adalah
meningkatnya kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar
terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal. Untuk mencapai tujuan
pemabangunan kesehatan tersebut telah diselenggarakan berbagai upaya kesehatan
secara menyeluruh, berjenjang dan terpadu dengan menempatkan puskesmas sebagai
penanggung jawab penyelenggara sebagai upaya kesehatan tingkat pertama.
Pada saat ini hampir seluruh pelosok tanah air telah didirikan puskesmas. Dimana
untuk lebih menjangkau seluruh wilayah kerjanya, puskesmas telah diperkuat dengan
adanya puskesmas pembantu dan puskesmas keliling. Di samping itu untuk daerah yang
jauh dari sarana pelayanan rujukan, puskesmas telah dilengkapi dengan fasilitas rawat
inap (Suharmiati et al., 2012).
Puskesmas harus selalu berupaya memlihara dan meningkatkan kesehatan,
mencegah dan mengobati penyakit serta memulihkan kesehatan baik kesehatan
perorangan, keluarga dan masyarakat yang berkunjung dan bertempat tinggal di wilayah
kerjanya tanpa diskriminasi dan dengan menerapkan kemajuan teknologi kesehatan yang
sesuai (Rismayanti et al., 2018).
Mengingat pentingnya peran puskesmas, maka puskesmas dituntut untuk bekerja
secara optimal sesuai dengan tugas-tugas yang telah ditentukan. Dalam melaksanakan
perannya puskesmas harus bekerja dengan optimal dan penuh tanggungjawab. Salah
satu bentuk pertanggungjawaban penyelenggaraan pelayanan kesehatan adalah berupaya
penyajian data dalam berbagai bentuk dan macam-macam (Arisandy, 2015).
Dengan kata lain kemampuan sumber daya manusia yang tersedia sangat terbatas,
berakibat pada rendahnya produktivitas. Oleh karena itu diperlukan usaha meningkatkan
efisiensi dan produktivitas kerja melalui peningkatan kualitas sumber daya manusia,
termasuk pegawai Puskesmas Balida Kecamatan Dawuan Kabupaten Majalengka.
Sejalan dengan restrukturisasi yang dilakukan, dibutuhkan peningkatan kinerja
pegawai agar dapat melaksanakan tugas yang ada sebaik mungkin. Untuk itu perlu
diperhatikan sikap dasar pegawai terhadap diri-sendiri, kompetensi, pekerjaan saat ini
Pengaruh Disiplin Kerja dan Motivasi Kerja terhadap Kinerja Pegawai
INKUBIS: Jurnal Ekonomi dan Bisnis, Vol. 2 No. 1 Januari 2020 45
serta gambaran mereka mengenai peluang yang bisa diraih dalam struktur organisasi
yang baru. Namun tidak dapat dipungkiri juga bahwa perubahan struktur organisasi yang
baru dapat mengakibatkan stress dan kecemasan karena menghadapi sesuatu yang
berbeda dari sebelumnya (Utaminingtias et al., 2016). Pada saat inilah faktor disiplin
kerja dan motivasi kerja yang tinggi sangat berperan.
Faktor kedisiplinan memegang peranan yang amat penting dalam pelaksanaan
kerja pegawai. Seorang pegawai yang mempunyai tingkat kedisiplinan yang tinggi akan
tetap bekerja dengan baik walaupun tanpa diawasi oleh atasan. Seorang pegawai yang
disiplin tidak akan mencuri waktu kerja untuk melakukan hal-hal lain yang tidak ada
kaitannya dengan pekerjaan. Demikian juga pegawai yang mempunyai kedisiplinan akan
mentaati peraturan yang ada dalam lingkungan kerja dengan kesadaran yang tinggi tanpa
ada rasa paksaan. Pada akhirnya pegawai yang mempunyai kedisiplinan kerja yang
tinggi akan mempunyai kinerja yang baik karena waktu kerja dimanfaatkannya sebaik
mungkin untuk melaksanakan pekerjaan sesuai dengan target yang telah ditetapkan
(Tolo et al., 2016).
Faktor motivasi juga tidak kalah penting dalam meningkatkan kinerja pegawai.
Motivasi menjadi pendorong seseorang melaksanakan suatu kegiatan guna mendapatkan
hasil yang terbaik. Oleh karena itulah tidak heran jika pegawai yang mempunyai
motivasi kerja yang tinggi biasanya mempunyai kinerja yang tinggi pula. Untuk itu
motivasi kerja pegawai perlu dibangkitkan agar pegawai dapat menghasilkan kinerja
yang terbaik (Rahmatika, 2014).
Puskesmas Balida Kecamatan Dawuan Kabupaten Majalengka sebagai institusi
publik yang merupakan penyelenggara pelayanan kesehatan dituntut mampu
meningkatkan pelayanan yang optimal, sehingga masyarakat dapat merasakan kepuasan
apabila membutuhkan suatu pelayanan. Agar dapat memberikan pelayanan yang
memuaskan terhadap pasien, maka perlu disiapkan sumber daya manusia (SDM) baik
medis ataupun non medis yang bekerja dengan baik dan memberi pelayanan dengan baik
pula (Calundu, 2018).
Pegawai Puskesmas Balida Kecamatan Dawuan Kabupaten Majalengka sebagai
institusi pelayanan masyarakat dibidang kesehatan juga merupakan faktor yang sangat
penting menentukan keberhasilan organisasi dalam memberikan pelayan yang
memuaskan kepada masyarakat. Dalam melayani masyarakat dituntut kompetensi yang
profesional dalam melaksanakan tugas, sehingga masyarakat mendapatkan pelayanan
yang memuaskan (Rukayat, 2018). Misalnya pegawai Puskesmas Balida Kecamatan
Dawuan Kabupaten Majalengka dituntut memiliki pemahaman dan keterampilan dalam
melaksanakan tugasnya, dan diharapkan mampu melakukan komunikasi dengan
masyarakat yang membutuhkan jasa Puskesmas Balida Kecamatan Dawuan Kabupaten
Majalengka dengan memberi penjelasan yang diperlukan.
Berdasarkan uraian di atas, terlihat betapa pentingnya peranan faktor disiplin kerja
dan motivasi kerja dalam meningkatkan kinerja pegawai, mendorong penulis untuk
meneliti seberapa besar pengaruh disiplin kerja dan motivasi kerja terhadap kinerja
pegawai di lingkungan Puskesmas Balida Kecamatan Dawuan Kabupaten Majalengka.
Daimah
46 INKUBIS: Jurnal Ekonomi dan Bisnis, Vol. 2 No. 1 Januari 2020
Sesuai dengan permasalahan yang telah dirumuskan, maka tujuan yang ingin
dicapai dalam penelitian ini adalah (1) Untuk mengkaji dan menganalisis besarnya
pengaruh faktor disiplin kerja secara parsial terhadap kinerja pegawai di lingkungan
Puskesmas Balida Kecamatan Dawuan Kabupaten Majalengka. (2) Untuk mengkaji dan
menganalisis besarnya faktor motivasi kerja secara parsial terhadap kinerja pegawai di
lingkungan Puskesmas Balida Kecamatan Dawuan Kabupaten Majalengka.(3) Untuk
mengkaji dan menganalisis besarnya faktor disiplin kerja dan motivasi secara simultan
terhadap kinerja pegawai di lingkungan Puskesmas Balida Kecamatan Dawuan
Kabupaten Majalengka.
Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif korelatif, yaitu mencari
seberapa besar pengaruh disiplin keraj dan motivasi kerja terhadap kinerja pegawai
Puskesmas Balida Kecamatan Dawuan Kabupaten Majalengka, baik secara sendiri-
sendiri maupun secara bersama-sama (simultan). Penelitian ini berbentuk survei dengan
karakteristik antara lain dapat mengumpulkan data dalam jumlah yang relatif besar,
dapat mengumpulkan informasi beberapa variabel kontruks, dan mengumpulkan
informasi dengan tujuan pemecahan masalah dan pengujian hipotesis.
Hasil dan Pembahasan
Deskripsi data hasil penelitian dimaksudkan untuk memberikan gambaran umum
mengenai penyebaran/distribusi data, baik berupa ukuran gejala sentral, ukuran letak
maupun distribusi frekuensi. Harga-harga yang akan disajikan setelah diolah dari data
mentah dengan menggunakan metode statistik deskriptif, yaitu; harga rata-rata,
simpangan baku, modus, median, distribusi frekuensi serta grafik histogram (Arifin,
2019).
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis, ternyata ketiga hipotesis alternatif yang
diajukan secara signifikan dapat diterima. Uraian masing-masing penerimaan ketiga
hipotesis yang dimaksud dapat dijelaskan sebagai berikut:
Pertama, pengujian hipotesis pertama menyimpulkan bahwa terdapat pengaruh
positif yang sangat signifikan antara disiplin kerja terhadap kinerja pegawai yang
ditunjukkan oleh nilai thitung sebesar 5,989 jauh lebih besar dari pada nilai ttabel pada
taraf signifikansi alpha 0,01 yaitu 2,47 atau 5,989 > t0,01(28) = 2,47. Pola hubungan
antara kedua variabel ini dinyatakan oleh persamaan regresi = 23,69 + 0,78X1.
Persamaan ini memberikan informasi bahwa setiap perubahan satu unit disiplin kerja
akan dapat mengakibatkan terjadinya perubahan kinerja pegawai sebesar 0,78 pada
konstanta 23,69.
Hasil analisis korelasi sederhana antara disiplin kerja dengan kinerja pegawai
diperoleh nilai koefisien korelasi ry1 sebesar 0,749. Nilai ini memberikan pengertian
bahwa keterkaitan antara disiplin kerja dengan kinerja pegaai cukup dan positif, artinya
semakin baik disiplin kerja seorang pegawai makin tinggi pula kinerja pegawai tersebut.
Pengaruh Disiplin Kerja dan Motivasi Kerja terhadap Kinerja Pegawai
INKUBIS: Jurnal Ekonomi dan Bisnis, Vol. 2 No. 1 Januari 2020 47
Demikian pula sebaliknya, makin kurang baik disiplin kerja seorang pegawai, makin
rendah pula kinerja pegawainya (Arda, 2017).
Besarnya sumbangan atau kontribusi variabel disiplin kerja terhadap kinerja
pegawai dapat diketahui dengan jalan mengkuadratkan peroleh nilai koefisien korelasi
sederhananya. Hasil pengkuadratan nilai koefisien korelasi sederhananya adalah
sebesar 0,56. Secara statistik nilai ini memberikan pengertian bahwa kurang lebih 56
persen variasi perubahan kinerja seorang pegawai ditentukan/dijelaskan oleh disiplin
kerja dengan pola pengaruh fungsional seperti ditunjukkan oleh persamaan regresi
tersebut di atas. Artinya, jika seluruh pegawai di Lingkungan Puskesmas Balida
Kecamatan Dawuan Kabupaten Majalengka dites disiplin kerja dan kinerjanya, maka
lebih kurang 56 persen variasi pasangan skor kedua variabel tersebut akan berdistribusi
dan mengikuti pola pengaruh antara variabel disiplin kerja terhadap kinerja pegawai
sesuai persamaan garis regresi = 23,69 + 0,78X1.
Kedua, pengujian hipotesis kedua menyimpulkan bahwa terdapat pengaruh positif
yang sangat signifikan antara motivasi kerja terhadap kinerja pegawai yang ditunjukkan
oleh nilai thitung sebesar 4,744 jauh lebih besar dari pada nilai ttabel pada taraf
signifikansi alpha 0,01 yaitu 2,47 atau t = 4,744 > t0,01 (28) = 2,47. Pola pengaruh
antara kedua variabel ini dinyatakan oleh persamaan regresi = 34,92 + 0,68X2.
Persamaan ini memberikan informasi bahwa setiap perubahan satu unit skor
motivasi kerja akan mengakibatkan terjadinya perubahan skor kinerja pegawai sebesar
0,68 pada konstanta 34,92.
Hasil analisis korelasi sederhana antara motivasi kerja dengan kinerja pegawai
diperoleh nilai koefisien korelasi ry2 sebesar 0,668. Nilai ini memberikan pengertian
bahwa keterkaitan antara motivasi kerja dengan kinerja pegawai cukup dan positif,
artinya makin tinggi motivasi kerja seorang pegawai akan makin tinggi kinerja pegawai
tersebut. Demikian pula sebaliknya, makin rendah motivasi kerja seorang pegawai,
makin rendah pula kinerja pegawainya (Mulyasari, 2019).
Besarnya sumbangan atau kontribusi variabel motivasi kerja terhadap kinerja
pegawai dapat diketahui dengan jalan mengkuadratkan nilai koefisien korelasi
sederhananya. Hasil pengkuadratan nilai koefisien korelasi sederhananya adalah
sebesar 0,45. Secara statistik nilai ini memberikan pengertian bahwa kurang lebih 45
persen variansi perubahan kinerja seorang pegawai ditentukan/dijelaskan oleh disiplin
kerjanya dengan pola pengaruh fungsionalnya seperti ditunjukkan oleh persamaan
regresi tersebut di atas. Artinya jika seluruh pegawai di Lingkungan Puskesmas Balida
Kecamatan Dawuan Kabupaten Majalengka diukur motivasi kerja dan kinerjanya, maka
lebih kurang 45 persen variasi pasangan skor kedua variabel tersebut akan berdistribusi
dan mengikuti pola pengaruh antara variabel motivasi kerja terhadap kinerja pegawai
melalui persamaan garis regresi = 34,92 + 0,68X2.
Ketiga, pengujian hipotesis menyimpulkan terdapat pengaruh positif antara
disiplin kerja dan motivasi kerja secara bersama-sama terhadap kinerja pegawai yang
ditunjukkan oleh nilai Fhitung sebesar 21,23. Nilai ini jauh lebih besar dari pada nilai
Fhitung pada taraf signifikansi alpha 0,01 yaitu 5,49, atau F = 21,23 > F0,01(2;27) =
Daimah
48 INKUBIS: Jurnal Ekonomi dan Bisnis, Vol. 2 No. 1 Januari 2020
5,49. Pola pengaruh antara ketiga variabel yang dinyatakan oleh persamaan regresi
ganda = 13,72 + 0,57X1 + 0,31X2. Persamaan ini memberikan informasi bahwa setiap
perubahan satu unit skor disiplin kerja dan motivasi kerja akan mengakibatkan
terjadinya perubahan kinerja pegawai sebesar 0,57 atau 0,31.
Hasil analisis korelasi ganda antara disiplin kerja dan motivasi kerja diperoleh
nilai koefisien korelasi ganda sebesar Ry12 sebesar 0,782. Nilai ini menunjukkan
bahwa keterkaitan antara disiplin kerja dan motivasi kerja secara bersama-sama
terhadap kinerja pegawai cukup dan positif. Dengan demikian berarti semakin baik
disiplin kerja seorang pegawai dan makin tinggi motivasi kerjanya, makin tinggi pula
kinerja pegawai tersebut. Sebaliknya semakin kurang baik disiplin kerja seorang
pegawai dan makin rendah motivasi kerjanya, makin rendah pula kinerja pegawai
tersebut (Kuddy, 2017).
Besarnya sumbangan atau kontribusi variabel disiplin kerja dan motivasi kerja
secara bersama-sama dapat diketahui melalui nilai koefisien determinasi sebesar 0,61.
Hasil analisis tersebut menunjukkan bahwa lebih kurang 61 persen variasi perubahan
kinerja pegawai ditentukan/dijelaskan oleh disiplin kerja dan motivasi kerja secara
bersama-sama dengan pola pengaruh fungsionalnya seperti ditunjukkan oleh persamaan
regresi tersebut di atas. Artinya jika seluruh pegawai di Lingkungan Puskesmas Balida
Kecamatan Dawuan Kabupaten Majalengka diteliti disiplin kerja dan motivasi kerjanya
secara bersama-sama dengan melihat kinerjanya, maka lebih kurang 61 persen variasi
pasangan skor ketiga variabel akan mengikuti pola persamaan regresi = 13,72 + 0,57
X1 + 0,31X2.
Kesimpulan
Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa ketiga hipotesis alternatif (Ha)
yang diajukan dalam penelitian ini diterima, dan menolak hipotesis nol (H0). Beberapa
kesimpulan penelitian dapat dirumuskan sebagai berikut:
Pertama, terdapat pengaruh positif antara disiplin kerja terhadap kinerja pegawai
di Lingkungan Puskesmas Balida Kecamatan Dawuan Kabupaten Majalengka. Ini
berarti bahwa makin baik disiplin kerja seorang pegawai makin tinggi pula kinerja
pegawai tersebut. Demikian pula sebaliknya, makin kurang baik disiplin kerja seorang
pegawai, makin rendah pula kinerja pegawai tersebut. Oleh karena itu disiplin pegawai
merupakan variabel yang penting untuk diperhatikan dalam memprediksi kinerja
pegawai.
Berdasarkan hasil pengujian koefisien korelasi dengan menggunakan rumus
analisis uji t diperoleh nilai thitung = 5,989 sedangkan harga ttabel (28,01) sebesar
2,470. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh yang positif antara
disiplin kerja terhadap kinerja pegawai, karena kriteria perhitungan adalah thitung >
ttabel (5,989 > 2,470).
Meskipun secara statistik berhasil diuji terdapat pengaruh yang positif antara
kedua variabel, peneliti menyadari bahwa faktor disiplin kerja bukanlah satu-satunya
faktor yang menentukan tinggi rendahnya kinerja pegawai. Masih ada faktor lain yang
Pengaruh Disiplin Kerja dan Motivasi Kerja terhadap Kinerja Pegawai
INKUBIS: Jurnal Ekonomi dan Bisnis, Vol. 2 No. 1 Januari 2020 49
mungkin berperan terhadap kinerja seperti motivasi kerja, pengawasan, aktualisasi diri,
pembagian kerja, promosi jabatan, pengetahuan pegawai, keterampilan kerja, dan faktor
lainnya yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
Kedua, terdapat pengaruh positif antara motivasi kerja dengan kinerja pegawai
di Lingkungan Puskesmas Balida Kecamatan Dawuan Kabupaten Majalengka. Ini
berarti bahwa makin baik pemberian motivasi kerja pada pegawai, akan makin tinggi
kinerja pegawai tersebut. Demikian pula sebaliknya, makin kurang baik pemberian
motivasi kerja pada seorang pegawai, makin rendah pula kinerja pegawai tersebut. Oleh
karena itu motivasi kerja merupakan variabel yang penting untuk diperhatikan di dalam
memprediksi kinerja pegawai.
Berdasarkan hasil pengujian koefisien korelasi dengan menggunakan rumus
analisis uji t diperoleh nilai thitung = 4,744 sedangkan harga ttabel (28,01) sebesar
2,470. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh yang positif antara
motivasi kerja dengan kinerja pegawai, karena kriteria perhitungan adalah thitung >
ttabel (4,744 > 2,470).
Meskipun secara statistik berhasil diuji terdapat pengaruh yang positif antara
kedua variabel, peneliti menyadari bahwa faktor motivasi kerja bukanlah satu-satunya
faktor yang menentukan tinggi rendahnya kinerja pegawai. Masih ada faktor lain yang
mungkin berperan terhadap kinerja pegawai seperti disiplin diri, aktualisasi diri,
pembagian kerja, pengawasan, promosi jabatan, pengetahuan pegawai, keterampilan
kerja, dan faktor lainnya yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
Ketiga, terdapat pengaruh positif antara disiplin kerja dan motivasi kerja secara
bersama-sama terhadap kinerja pegawai di Lingkungan Puskesmas Balida Kecamatan
Dawuan Kabupaten Majalengka. Dengan demikian berarti bahwa makin baik disiplin
kerja seorang pegawai dan makin baik pemberian motivasi kerjanya, makin tinggi pula
kinerja pegawai tersebut. Sebaliknya makin kurang baik pelaksanaan disiplin kerja
seorang pegawai dan makin kurang baik motivasi kerjanya, makin rendah pula kinerja
pegawai tersebut. Kondisi ini menunjukkan bahwa disiplin kerja dan motivasi kerja,
merupakan dua variabel yang penting untuk diperhatikan dalam menjelaskan
peningkatan kinerja seorang pegawai.
Hasil analisis uji “F” diperoleh besaran sebesar 21,23. Besaran ini dikonsultasikan
dengan besaran Ftabel (0.01) diperoleh besaran sebesar 5,49, yang menunjukkan bahwa
koefisien pengaruh antara disiplin kerja dan motivasi kerja secara bersama-sama dengan
kinerja pegawai sangat signifikan.
Daimah
50 INKUBIS: Jurnal Ekonomi dan Bisnis, Vol. 2 No. 1 Januari 2020
Bibliografi
Arda, M. (2017). Pengaruh Kepuasan Kerja Dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja
Karyawan Pada Bank Rakyat Indonesia Cabang Putri Hijau Medan. Jurnal Ilmiah
Manajemen Dan Bisnis, 18(1), 4560.
Arifin, M. Z. (2019). Test Analisis Hubungan Antara Supervisi Pimpinan Dan
Aktualisasi Diri Dengan Produktivitas Kerja Tenaga Farmasis Pada Rumah Sakit
Cibabat Cimahi Jawa Barat. Jurnal TEDC, 9(2), 131135.
Arisandy, W. (2015). Strategi Dinas Kesehatan dalam Meningkatkan Kualitas
Pelayanan Kesehatan melalui Metode CRC (Citizen Report Card) di Kota
Surabaya. Universitas Airlangga.
Calundu, R. (2018). Manajemen Kesehatan (Vol. 1). SAH MEDIA.
Kuddy, A. (2017). Pengaruh Kepemimpinan, Motivasi, Dan Disiplin Kerja Terhadap
Kinerja Pegawai Pada Dinas Pertanian Dan Ketahanan Pangan Provinsi Papua.
Jumabis: Jurnal Manajemen Dan Bisnis, 1(2).
Mulyasari, I. (2019). Pengaruh kecerdasan emosional dan kompetensi terhadap kinerja
pegawai. Journal of Management Review, 2(2), 190197.
Rahmatika, I. (2014). pengaruh kemampuan dan motivasi kerja Terhadap kinerja
karyawan.
Rismayanti, R., Ilyas, G. B., & Kadir, I. (2018). Pengaruh Mutu Pelayanan Terhadap
Kepuasan Pasien Di Uptd Kesehatan Puskesmas Bojo Baru Kabupaten Barru.
YUME: Journal of Management, 1(3).
Rukayat, Y. (2018). Kualitas pelayanan publik bidang administrasi kependudukan di
kecamatan pasirjambu. Jurnal Ilmiah Magister Administrasi, 11(2).
Suharmiati, S., Handayani, L., & Kristiana, L. (2012). Faktor-faktor yang memengaruhi
keterjangkauan pelayanan kesehatan di puskesmas daerah terpencil perbatasan di
Kabupaten Sambas (Studi kasus di Puskesmas Sajingan Besar). Buletin Penelitian
Sistem Kesehatan, 15(3), 21346.
Tolo, I., Sepang, J. L., & Dotulong, L. O. H. (2016). Pengaruh keterampilan kerja
disiplin kerja dan lingkungan kerja terhadap kinerja pegawai pada dinas pemuda
dan olahraga (dispora) Manado. Jurnal EMBA: Jurnal Riset Ekonomi, Manajemen,
Bisnis Dan Akuntansi, 4(3).
Utaminingtias, W., Ishartono, I., & Hidayat, E. N. (2016). Coping Stres Karyawan
dalam Menghadapi Stres Kerja. Prosiding Penelitian Dan Pengabdian Kepada
Masyarakat, 3(2).