Dedy Setiawan
90 INKUBIS: Jurnal Ekonomi dan Bisnis, Vol. 1 No. 2 Juli 2019
kerja karyawan. Agar pemimpin dapat mempengaruhi pengikutnya, pemimpin tersebut
harus dapat memenuhi apa yang menjadi harapan pengikutnya.
Garry Yukl menjelaskan bahwa seorang pemimpin harus dapat melibatkan 3
perhatian atau tujuan di dalam mengelola institusi, tujuan berikut: 1) berorientasi pada
tugas yaitu prilaku pemimpin memperhatikan menyelesaikan tugas menggunakan
personil dan sumberdaya secara efisien 2) berorientasi pada hubungan jenis prilaku ini
memperhatikan perbaikan hubungan dan membantu orang meningkatkan koperasi dan
kerja tim, meningkatkan kepuasan kerja bawahan dan membangun identifikasi
organisasi 3) berorientasi pada perubahan jenis ini memperhatikan perbaikan keputusan
strategis beradaptasi terhadpa perubahan lingkungan meningkatan fleksibilitas dan
inovasi (Yukl, 1981).
Peningkatan produktivitas kerja, akan banyak tergantung kepada sumber daya
manusianya. Untuk itu mengarahkan sumber daya manusia yang dimiliki, salah satu
faktornya adalah kepemimpinan. Faktor kepemimpinan sangat penting karena akan
merangsang masa depan serta penggerakan manusia untuk mencapai tujuannya.
Menurut Ermaya Suradinata ada lima sifat yang merupakan dasar seorang
pemimpin di negara yang sedang berkembang khususnya Indonesia (Utomo, Suradinata,
Lukman, & Sartika, 2020), yaitu:
1. Mempunyai kedisiplinan yang tinggi, dan memberikan keteladanan yang baik
terhadap yang dipimpinnya (Sumakul et al., 2020).
2. Seorang pemimpin harus mempunyai komitmen yang tinggi terhadap tujuan,
sehingga konsisten untuk mengarahkan yang dipimpinnya, dan mempunyai
wawasan kebangsaan.
3. Mempunyai ide, sumber inspirasi, menguasai potensi yang ada dalam lingkungan
kerjanya, dan disertai keimanan, ketaqwaan, berakhlak dan memahami budaya
bangsanya, serta lingkungan.
4. Mempunyai pengetahuan yang luas, dan menguasai bidang tugas yang
dipimpinnya, bertindak efektif dan efisien.
5. Mempunyai kesehatan jasmani dan rohani, serta mempunyai sikap: cepat tanggap,
cepat temu, cepat tindak, cepat tepat dan cepat tuntas.
Setiap pemimpin, dalam menjalankan tugas kepemimpinannya: baik dalam
merencanakan, merumuskan perintah-perintah atau ajakan-ajakan yang diperintahnya,
akan menggunakan gaya tertentu. (Husnan & Pamudji, 2013) membedakan ke dalam
tiga budaya Organisasi yaitu:
Budaya organisasi mempunyai 3 fungsi: pertama, organisasi sebagai alat ditangan
manusia dan masyarakat dan usahanya mengurangi kesenjangan dan penawaran melalui
proses pembentukan, peningkatan, dan penambahan nilai setinggi mungkin pada setiap
sumber daya yang ada kedua, menunjukan organisasi sebagai alat untuk menegakan
aturan maen yang dibuat dilingkungan organisasi untuk mengurangi kesenjangan
tersebut dan mendorong keadilan social melalui interfensi sah lembaga public sebagai
kekuatan untuk mengontrol organisasi. Ketiga, organisasi sebagai kekuatan untuk