Analisis Kinerja Laporan Keuangan Koperasi X Cabang Kota Cirebon
INKUBIS: Jurnal Ekonomi dan Bisnis, Vol. 2 No. 2 Juli 2020 79
Apabila dibandingkan dengan BUMN dan BUMS harus di akui koperasi masih
jauh tertinggal, banyak faktor-faktor yang menyebabkan mengapa sampai saat koperasi
belum mampu menjadikan dirinya berfungsi sebagai mana mestinya. Faktor tersebut
antara lain:
Pertama, masyarakat pada umumnya terlanjur memberikan predikat bahwa
koperasi sebagai lembaga yang memperjuangkan rakyat kecil. Dalam kenyataannya
rakyat Indonesia dari dulu hingga sekarang merupakan rakyat yang mampu berproduksi,
tapi dalam kenyataannya pula hanya sebagian kecil saja yang mampu mengembangkan
produknya, sedangkan yang sulit mengembangkan hasil produk tetap hidup di garis
kemiskinan. Hal tersebut dikarenakan modal yang di miliki sangat terbatas, usaha hanya
ditujukan untuk menanggulangi kesulitan hidup keluarganya (Helmi & Satria, 2013).
Kedua, tumbuhnya unit-unit ekonomi komersial, baik terwujud dalam
pertumbuhan sektor bisnis maupun sektor kapitalis negara yang di wakili oleh
perusahaan-perusahaan negara, yang kesemuanya mendominasi perkembangan
linkungan kehidupan koperasi.
Adanya faktor tersebut di atas disebabkan karena sektor koperasi masih terlalu
lemah atau kurang di percaya, atau juga sektor lain telah berkembang terlebih dahulu,
sehingga secara ekonomis rasional memang harus diserahkan kepada sektor lain di luar
koperasi. Dalam hal ini masyarakat dan pemerintah sendiri memang lebih percaya pada
sektor lain dari pada sektor koperasi yang di nilai belum siap. Pandangan yang demikian
tidak dapat disalahkan mengingat adanya kenyataan dalam masyarakat dewasa ini dan
faktor-faktor historis. Samping masih berlakunya anggapan di antara sebagian
masyarakat yang merasa bahwa seolah-olah koperasi adalah badan sosial. Oleh karena
itu, dengan di dorong oleh semangat yang tinggi dan disertai dengan kemauan atau
hasrat untuk meraih hasil yang maksimal, pemerintah berupaya sekuat-kuatnya untuk
mendorong, mengembangkan usaha koperasi (Murtini, 2009).
Menurut (Budiarti, 2015) sifat usahanya, koperasi serba usaha adalah koperasi
yang menyelenggarakan usaha lebih dari satu macam kebutuhan atau kepentingan
ekonomi para anggotanya. Koperasi serba usaha tidak dibentuk sekaligus untuk
melakukan bermacam-macam usaha, melainkan makin luas karena kebutuhan anggota
yang makin berkembang, kesempatan usaha yang terbuka dan lain-lain. Usaha koperasi
tersebut antara lain membantu keperluan kredit para anggota koperasi yang sangat
membutuhkan dengan syarat-syarat yang ringan, serta pelayanan jasa lain, diantaranya
koperasi memberikan kemudahan-kemudahan dan fasilitas-fasilitas untuk memuaskan
kebutuhan para anggotanya yang umumnya berekonomi lemah. Agar mereka masing-
masing dapat memperbaiki cara kerja, mutu hasil kerja dan jumlah hasil kerja, sehingga
dalam wadah koperasi secara terpadu dan terarah mereka dapat memberikan sumbangan
besar terhadap pembangunan. Dalam kegiatan usaha koperasi, agar berkembang dengan
baik dituntut untuk menyusun laporan keuangan yang terdiri dari neraca dan laporan
rugi laba.
Menurut (Agfisa, 2012) untuk mengetahui apakah usaha yang dilakukan koperasi
mengalami perkembangan, diadakan analisa mengenai faktor-faktor yang mendukung